Ia menuturkan, saat itu PDIP yang mengusung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai presiden melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Adapun Hatta merupakan besan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden.
"Pak Hatta Rajasa kab besannya presiden SBY pada waktu itu. Kami partai-partai yang dihitung oleh para pengamat politik bukan partai besar pada waktu itu, hanya dengan NasDem, PKB, dan Hanura," jelasnya.
"Sementara Pak Prabowo dan Hatta Rajasa didukung partai-partai besar dan pada waktu itu presiden SBY yang sedang berkuasa saat itu juga partainya mendukung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa pada waktu itu kalau tidak salah," sambungnya.
Oleh sebab itu, Basarah mengaku tidak masalah jika nantinya Ganjar Pranowo hanya didukung oleh sedikit parpol.
"Kita biasa bekerja dengan teman yang tidak begitu banyak toh, akhirnya ketika kira menang pada waktu itu akhirnya teman-teman itu juga datang kepada kami untuk bekerja sama di pemerintahan," tandasnya.