Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Pemilu bagi partainya bukanlah sebagai tekat ingin berkuasa.
Bahkan, Hasto secara tegas menyampaikan itu berulang kali sampai tiga kali.
Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan amanat dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 RI di halaman Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (17/8/2023) pagi.
"Pemilu bagi PDI Perjuangan bukanlah sebagai tekad ingin, ingin, ingin berkuasa," tegas Hasto.
Baca juga: PDIP Peringati HUT RI ke-78, Megawati Beri Pesan Penting soal Pemimpin
Hasto pun berpandangan bahwa kekuasaan kalau sekedar dipandang sebagai tekad, hanya akan muncul ambisi berlebihan dengan segala cara untuk mendapatkan kakuasaan itu.
Apalagi kekuasaan itu ingin diperoleh dengan 'pengempungan'.
Padahal, kata Hasto, kekuasaan itu dapat diperoleh lewat kepercayaan dari rakyat.
Dan hal itu pula yang diajarkan oleh Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri.
"Maka kita diajarkan bahwa kekuasaan itu diperoleh kepercayaan rakyat, kekuasan itu diperoleh bukan dengan pengepungan tetapi dengan turun ke bawah menyatu dengan seluruh urat nadi kehidupan rakyat itu sendiri," ungkap Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga mengatakan bahwa PDIP hadir sebagai pemersatu dalam menghadapi Pemilu.
Karena, lanjut Hasto, PDIP ingin menjadikan Pemilu sebagai wahana untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang membumi dan visioner serta dengan kemampuan teknokrat.
Dia berpandangan bahwa sosok pemimpin itu ada pada bakal calon presiden (Bacapres) 2024, Ganjar Pranowo.
"Dan itu ada di tangan Bapak Ganjar Pranowo," ucap Hasto
Selain itu, PDIP kini memiliki semangat yang sama dengan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) saat mencita-citakan Kemerdekaan RI.
"Semangat inilah yang kita pergunakan saat ini untuk mempercepat jalan kemajuan dengan memenangkan Pemilu 2024 yang tinggal 6 bulan lagi," jelas Hasto.