Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur (Jatim) pada September 2023 terkait Pilpres 2024 menunjukkan sepertiga pemilih masuk kategori Swing voters.
Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan dalam literatur ilmu politik swing voters merupakan pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya.
Hal tersebut disampaikannya saat Rilis Survei Jawa Timur: Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang 2024 di Jawa Timur di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Minggu (1/10/2023).
"Jadi mereka yang mengatakan sudah punya pilihan baik ke Anies, Ganjar, atau Prabowo yang mengaku sangat besar atau cukup besar berubah (pilihannya) itu 30,9 persen," kata Burhanuddin.
"Jadi ada kurang lebih sepertiga pemilih Jawa Timur yang masuk kategori swing voters. 64,9% mengatakan kecil kemungkinannya mengubah pilihan mereka," sambung dia.
Dengan demikian, menurutnya masih ada insentif untuk bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bacapres Prabowo Subianto mengingat bacapres Ganjar Pranowo unggul di semua simulasi survei tersebut terkait capres dalam Pilpres 2024.
"Jadi masih ada insentif buat Mas Anies, buat Pak Prabowo untuk mengejar ketertinggalan dengan Ganjar Pranowo," kata dia.
Metodologi
Sebagai informasi hasil survei tersebut didasarkan pada lima survei dalam rentang waktu 14 September 2023 sampai 20 September 2023.
Dalam materi presentasi yang dipaparkan Burhanuddin terkait metodologi survei, dijelaskan bahwa populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel survei sebanyak 1.810 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,4% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Baca juga: Survei Indikator di Jawa Timur September 2023: Ganjar Pranowo Ungguli Semua Simulasi Capres
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control diklaim tidak ditemukan kesalahan berarti.