Ia hanya menilai jika pihaknya memecat Gibran makan akan muncul narasi dizalimi.
"Tidak perlu didramatisir," kata Komarudin, Rabu (1/11/2023).
"Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," lanjutnya.
Komarudin mengatakan secara de facto, Gibran sudah bukan lagi kader PDIP ketika sudah mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Ia pun menyinggung sikap Gibran yang mulanya selalu menyatakan tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya dengan Pak Sekjen Mas Hasto waktu kita ngomong, 'Tidak dia pertemuan hanya sebagai Prabowo sebagai menteri dan Gibran sebagai Wali Kota' itu aja soal struktur pemerintahan," katanya.
"Waktu kita konferensi pers sikap dia jelas diulang-ulang, 'Saya hanya tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri'," sambungnya.
Komarudin mengatakan, Gibran justru melakukan manuver dengan mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Maka otomatis, kata Komarudin, Gibran memang harus diberhentikan dari partainya itu.
"Ya berarti kan kita harus berhentikan dari PDIP, itu clear," katanya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni) (TribunSolo.com/ Andreas Chris Febrianto)