Sehingga kita memperbaiki kelemahan itu misalnya di satu titik kita masih kurang sehingga kita berusaha untuk menambah atau menambal kekurangan itu.
Kalau boleh tau, hasil survei internal itu potensi mendulang suara di daerah mana dan daerah mana yang perlu di genjot?
Sebenarnya kalau soal tempat-tempat ya yang menjadi magnet besar itu kan di Pulau Jawa. Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah itu kan kumpulan suara terbesar kan di situ dan tentu saja memang butuh kerja keras di tiga Jawa tersebut.
Sementara di daerah-daerah lainnya itu memang relatif ya lebih baik dan tentu saja kami tidak kemudian mengatakan bahwa situasi atau peristiwa-peristiwa politik hukum yang ada itu.
Kami mendapatkan keuntungan, tapi itu dengan secara alami itu memberikan dampak Bagi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Jadi secara umum saya ingin sampaikan di sini bahwa memang pertarungan yang sengit itu ada di pulau Jawa dan itu juga terjadi pada pilpres sebelumnya.
Dan di daerah-daerah lain dan nanti kan ada segmen misalnya, muslim atau non muslim, kemudian masyarakat yang plural, masyarakat yang plural, masyarakat Urban dan lain sebagainya. jadi semua variabel-variabel itu memang tetap di plototin di mana kita punya kekurangan.
Nah karena itu ketika survei-survei yang muncul ya itu pasangan Amin selalu nomor bontot, di antara tiga pasangan ini ya kami tidak merasa berkecil hati, justru menjadi penyemangat, menjadi penyemangat untuk menjaga agar suara rakyat itu tidak disalahgunakan, diselewengkan apalagi di bajak dan di manipulasi.
Beberapa hari lalu Pak Din Syamsudin menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN. Kemudian Pak Din menyatakan bahwa Pak Anies dan Cak Imin ini ada representasi dari kekuatan Muhammadiyah dan NU. Apakah setuju itu dan kemudian bisa menjadi pintu masuk untuk meraut dukungan di dua organisasi tersebut?
Ya memang Prof. Din mengatakan hal itu ya meskipun kita enggak pernah tahu apakah Anies Baswedan itu kader Muhammadiyah ya. Kalau Cak Imin katanya sejak lahir dia sudah NU.
Tapi mungkin karena Amin karena Anies itu dilihat oleh Prof. Din, dia lebih kepada pemikiran, intelektual dan itu kan dekat dengan Muhammadiyah misalnya, sehingga Prof. Din kemudian mencoba untuk mengatakan hal itu Bahwa ini adalah gambaran dari NU dan Muhammadiyah.
Meskipun NU sendiri ya barangkali juga mungkin tidak seluruhnya kepada Cak Imin, misalnya atau Muhammadiyah tidak seluruhnya ke Anies Baswedan.
Tapi paling tidak sebagai mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Din ingin mengatakan bahwa model Anies dan model Cak Imin itu adalah perpaduan antara NU dan Muhammadiyah.
Yang menarik yang saya tanyakan ke Bang Nasir adalah Pasangan AMIN paling pertama yang mendeklarasikan, tapi sampai sekarang belum ada tim pemenangan secara resmi. Mungkin kita bisa bertanya ke Bang Nasir?