News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Di hadapan Pengurus PWI, Anies Singgung Putusan MK hingga Data KPU Bocor Sebabkan Kepercayaan Turun

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengikuti dialog yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun depan di Kantor Dewan Pers, Jumat (1/12/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri dialog yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun depan di Kantor Dewan Pers, Jumat (1/12/2023).

Di acara tersebut Anies memaparkan beberapa persoalan yang ditanyakan para panelis yang terdiri dari pengurus PWI di berbagai daerah Indonesia.

Salah satu topik yang ditanyakan panelis adalah persoalan penguatan demokrasi dan penegakan hukum.

Anies menegaskan bahwa pilar penting dalam demokrasi adalah trust atau kepercayaan.

"Kami melihat trust mengalami penurunan luar biasa. Apalagi menjelang pemilu sekarang ini. Percakapan dominan saat ini adalah tentang netralitas negara dan lembaga negara. Itu artinya ada masalah. Ada trust yang semakin menurun," tegas Anies.

Apalagi, lanjut Anies, dalam beberapa waktu terakhir publik dihebohkan dengan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sejatinya sebagai pengawal demokrasi dan konstitusi tapi mendapat sorotan tajam.

Apalagi setelah keluar putusan Mahkamah Kehormatan (MK) MK yang memutuskan bahwa mantan Ketua MK Anwar Usman melanggar etik.

"Kemarin kita diramaikan lagi dengan data KPU yang bocor. Ini semua akan membuat penurunan trust kepada institusi pemerintahan," jelas Anies.

Capres yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB itu bertekad untuk mengembalikan kembali tingkat kepercayaan publik pada lembaga-lembaga pemerintah. Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM secara adil, dan memberantas segala bentuk praktik KKN.

"Khusus lembaga penegak hukum kita, cara mengembalikan trust itu tadi (lembaga penegak hukum) ya harus independent dan diisi oleh orang-orang berintegritas," ujar Anies.

Selain itu, lanjut Anies, komitmen negara dalam menghadang tumbuhnya kembali praktik nepotisme harus menjadi fokus serius setiap penyelenggara negara.

"Anti nepotisme harus dicontohkan bukan diceramahkan. Nah ini harus kita contohkan bersama-sama. Apalagi KPK, lembaga ini harus kita jaga. Jangan sampai KPK dijadikan alat politik oleh beberapa pihak, apalagi digunakan untuk kepentingan pribadi oknum yang ada di dalamnya. Kami ingin memastikan KPK ini bersih dari intervensi," kata Anies.

Capres dari Koalisi Perubahan itu juga menyinggung tentang model pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Menurut Anies, penyebab ketimpangan yang terjadi di daerah-daerah karena pemerintah pusat kurang berperan secara signifikan dalam pembangunan daerah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini