TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memenuhi undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di acara Dialog Pers dan Capres yang digelar di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Dalam dialog tersebut, Prabowo mengatakan bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi.
Dirinya mengatakan di berbagai negara di dunia tengah terjadi konflik tetapi Indonesia tetap damai dan stabil.
Menurutnya, Indonesia harus terus bersatu agar selalu dalam keadaan damai agar tidak terciptanya perpecahan yang mengakibatkan instabilitas di dalam negeri.
“Perdamaian tidak jatuh dari langit. Ini yang saya mengimbau, marilah kita sadar, apapun latar belakang kita, apapun visi kita, bahwa kita berbeda itu biasa, dalam demokrasi perbedaan itu biasa,” ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, kondisi dalam negeri yang tidak stabil akan membawa dampak buruk terhadap seluruh aspek kehidupan. Salah satunya percepatan pembangunan dan ekonomi akan terhambat.
“Dengan stabilitas, dengan perdamaian baru kita bisa membangun. Intinya negara kita sangat kaya, kekayaan kita luar biasa,” kata Prabowo.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Prabowo, selain terjaganya perdamaian, hilirisasi juga menjadi salah satu kunci utama dari kemakmuran bagi masyarakat Indonesia ke depan.
“Ini misi saya, ini perjuangan saya. Dan inti daripada strategi pembangunan saya adalah itu, pengelola menjaga kekayaan kita meneruskan hilirisasi melanjutkan semua yang sudah dibangun oleh pendahulu kita terutama Pak Jokowi,” ucap Prabowo.
Prabowo juga mengatakan, fungsi pers sebagai salah satu pilar demokrasi merupakan check and balance untuk menjaga jalannya pemerintahan dari tindakan-tindakan yang merugikan Indonesia.
“Dengan kebebasan dengan pers yang dinamis, dan pers kalau perlu keras. Kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tahu kita bahwa something wrong. Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan semua tahu,” kata Prabowo.
“Dan saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Saya, partai saya, bisa berkembang karena ada kebebasan pers. Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut,” lanjut dia.
Prabowo menambahkan, dirinya adalah orang yang percaya pada demokrasi. Hal itu dibuktikannya dengan mengikuti proses pemilihan umum yang telah diikutinya beberapa kali.
“Saya percaya demokrasi. Saya ikut proses demokrasi. Sekian puluh tahun. Saya ikut konferensi di Golkar. Lalu saya bikin partai baru setapak demi setapak, saya ikut pemilu sudah keberapa kali,” lanjut dia.
Proses tersebut diyakininya sebagai bagian dari elemen demokrasi pertama, yaitu pemilihan umum.
“Rakyat harus bisa memilih pemimpin,” ucap Prabowo.