"Jadi Kementerian/Lembaga akan fokus pada program-program produktif ke masyarakat, bukan bikin program yang hanya sekadar menghabiskan anggaran tapi tak ada hasil, seperti program food estate dari Kementerian Pertahanan yang mencuat, itu enggak berhasil pun enggak dipersoalkan, karena KPA-nya yang penting anggaran terserap," tutur Hariyadi.
Dengan situasi perekonomian global yang tak menentu, antisipasi yang harus dilakukan pemerintah adalah ekonomi domestik diperkuat. Caranya, kebijakan mengenai ketenagakerjaan dan kemampuan daya beli masyarakat harus terjaga.
Terkait hal itu, usaha padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja jangan sampai diberi pajak yang tinggi. Pemerintah juga daoat memberi insentif bahkan subsidi ke dunia usaha yang daya serap tenaga kerjanya tinggi, agar tidak terjadi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Kita mau mengoptimalkan bonus demografi artinya harus menyiapkan lapangan kerja yang bisa menyerap tenaga kerja muda kita, makanya apapun jenis usaha yang membuka lapangan kerja harus didukung, diberikan insentif, dipajaki boleh tapi jangan besar," ungkap Hariyadi
Ekonomi Underground
Hariyadi menambahkan, Ganjar-Mahfud yang berkomitmen pada pemberantasan korupsi, juga akan fokus meningkatkan sumber pendapatan negara melalui penegakkan hukum pada ekonomi underground, seperti judi online, pinjol ilegal, pencucian uang, dan narkoba.
"Selama ini, sumber pendapatan lebih banyak dari utang luar negeri dan mengejar pajak, tapi di lain pihak untuk ekonomi underground seperti judi online, pinjol online, narkoba, pungli birokrasi, dan KKN. Itu tidak pernah disingkap padahal potensi ekonomi dan perputaran uangnya luar biasa. Inilah yang menjadi tugas Pak Mahfud untuk menyingkapnya. Kalau ini berjalan, FDI akan meningkat, tax ratio kita bisa lebih tinggi," tutur Hariyadi.
Dia menambahkan, program ekonomi Ganjar-Mahfud akan
memaksimalkan semua sektor yang ada, hilirisasi berlanjut, nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor harus didorong, jadi semua inefisiensi dalam penciptaan pasar dihilangkan.
"Dengan demikian, pencapaian pertumbuhan ekonomi 7% sangat realistis melalui program ekonomi Ganjar-Mahfud, dan bongkar ekonomi underground yang akan menjadi fokus Pak Mahfud," ujar Hariyadi.