Todung juga menyoroti kehadiran ajudan Prabowo, Mayor Inf Teddy Indra Wijaya dalam debat capres sebelumnya.
"Kemarin juga waktu debat capres ada ajudan dari Pak Prabowo, Mayor Teddy yang hadir dalam debat capres pertama. Hal ini sudah dilaporkan kepada pihak Bawaslu," ujarnya.
Dia juga mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap mempromosikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Presiden sendiri bicara di TV mempromosikan PSI dan PSI itu akan menang," ungkap Todung.
Menurut Todung, hal tersebut belum pernah terjadi pada era presiden sebelumnya, seperti di era Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Buat saya ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Saya tidak melihat Presiden SBY melakukan yang sama, saya tidak melihat presiden Megawati melakukan hal yang sama. Saya tidak melihat yang lain melakukan ini," tegasnya.
Dia menegaskan, sebagai seorang presiden, Jokowi harusnya tidak boleh berpihak kepada kandidat manapun.
"Buat saya, ini adalah satu hal yang tidak pernah dibayangkan terjadi dalam Pilpres. Seharusnya kan presiden berada di atas semuanya dan kalau saya bilang ini sesuatu yang politically incorrect," ucap Todung.
Baca juga: Tim Hukum AMIN Sumut Laporkan Baliho Bobby Nasution Berpakaian Dinas Bersama Prabowo
"Jadi kalau kita mau bicara mengenai kampanye harus politically correct. Kalau politically incorrect seperti ini ya sudah mencederai," ungkapnya menambahkan.
Respons TKD Prabowo-Gibran di Sumut
Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Sumatera Utara menilai laporan tersebut terlalu mengada-ada.
Juru bicara TKD Sumut Sugiat Santoso mengatakan, pihaknya sedang membahas persoalan itu dengan tim hukum.
Sekretaris Gerindra Sumut itu menyebutkan, pihaknya akan membuka opsi melaporkan balik Tim Hukum Amin Sumut jika menemukan adanya delik pidana terkait hal itu.
"Laporan itu mengada ada. Itu baliho sudah sangat lama sudah. Itu waktu ucapan HUT Kota Medan. Sudah setahun lalu. Jadi saat itu Jona sebagai tokoh masyarakat menyampaikan HUT Medan dan ada foto bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Prabowo dan dia. Itu sebelum penetapan calon presiden," kata Sugiat kepada Tribun-medan.com, Selasa (16/1/2024).
"Laporan itu sedang kami diskusikan dengan tim hukum TKD Sumut. Kalau ada delik pidana dalam kasus itu kami akan buka opsi untuk laporan balik, kami akan laporkan juga," lanjut Sugiat.