Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Calon wakil presiden atau Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkit kebijakan pemerintah soal food estate saat menghadiri Haul Mbah Kyai Abu Amar Khotib di Pondok Pesantren Ar Roudloh Berbaur, Paserepan, Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut dia para petani diabaikan dalam kebijakan yang dirancang dengan konsep pengembangan pangan secara terintegrasi ini.
Ia bahkan mengatakan istilah program yang menggunakan bahasa asing ini justru disengaja supaya banyak petani tak mengerti.
"Namanya apa? Food Estate. Sengaja namanya angel supaya petani gak ruh (sengaja namanya sulit/susah supaya petani enggak paham/enggak ngerti)," kata Cak Imin di hadapan para warga, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Mentan Amran Sebut Berbagai Proyek Food Estate Berjalan Baik dan Sesuai Target
Menurut Cak Imin, pertanian di Indonesia satu harus diluruskan dengan tidak mengabaikan para petani.
Program food estate ia sebut malah tak dilakukan bukan oleh petani, tapi oleh segelintir perusahaan dengan menggunakan anggaran negara yang amat sangat besar.
"Nah berapa ruasnya itu? 1 juta hektare. Ratusan triliun dari seluruh Indonesia. Lah kok petani diabaikan?," ujarnya.
"Pupuk wis hampir 10 tahun lebih enggak ada malah gawe strategi sing meninggalkan para petani dan peternak serta nelayan kita. Ini harus diluruskan, ini namanya perubahan," pungkasnya.
Adapun food estate merupakan proyek mercusuar pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah masuk ke dalam daftar program strategis nasional (PSN) 2020-2024.
Program itu diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 9/2022.
Mengacu pemahaman sejumlah literatur, food estate diartikan sebagai konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.