Mendengar hal tersebut, massa yang hadir pun langsung menjawab "korupsi".
Dia mengatakan, dalam Pemilu 2024 ada tiga calon pemimpin.
Untuk itu, masyarakat harus jeli menilai ketiga calon mana yang dapat dipercaya untuk memimpin Bangsa Indonesia ke depan.
"Karena gini loh, calon pemimpin ada tiga, jangan yang namanya kesengsem, tapi lihat pengalaman politiknya, jadi dibandingkan, nanti ada debat pada nonton ya nanti malam, lalu coba pikir dari jawabannya, iya bener ya yang ibu bilang. Kalau ibu sih sudah menetapkan pilih Ganjar-Mahfud, jadi kalian mau bantu ibu, pilih Ganjar-Mahfud," tutur Megawati.
Dalam orasinya, Megawati mengingatkan kembali agara aparat dalam hal ini tentara, polisi, hingga kepala desa untuk untuk bersikap netral dan tidak tunduk pada tekanan penguasa.
Menurutnya, aparat itu abdi negara, harusnya membela rakyat, tentara itu untuk melawan musuh, bukan memukul rakyat.
"Babinsa, kepala desa, apa lagi ya? katanya pemilu untuk semua orang, tapi kok diarahin begitu. Padahal mereka itu dibayar gajinya dari uang siapa? rakyat. Jadi kepala desa jangan takut, RT jangan takut, karena kamu semua dibayar rakyat Indonesia. Betul?" ujar Megawati.
Baca juga: Ganjar Bareng Megawati Kampanye Akbar di Medan dan Yogyakarta Hari Ini
Jusuf Kalla hingga Surya Paloh Turun Gunung
Jusuf Kalla dan Surya Paloh berkampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Mereka kompak turun gunung di Pilpres 2024.
Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa JK itu menargetkan Anies-Muhaimin meraih suara di atas 50 persen di Jawa Barat.
Ia memuji para pendukung Anies-Muhaimin yang semangat menghadiri kampanye tersebut.
"Kalau semangat begini di mana-mana, kita harapkan (suara Anies-Muhaimin) bisa di atas 50 persen," ujar JK.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, menyebut keberadaan Jusuf Kalla (JK) memberikan semangat menjelang Pilpres 2024.
Bagi Surya Paloh, JK merupakan sahabat lamanya sejak di Golkar.