Tetapi menurutnya komentar yang baik harus disertakan fakta dan data.
“Siapapun dalam negara demokrasi bisa berkomentar. Komentar yang baik adalah komentar yang dilandasi pada fakta ataupun data,” kata Idham kepada awak media di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024) sore.
Ia menjelaskan bahwa data yang dipublikasi di Sirekap, selalu disematkan foto formulir C1 hasil rapat pleno bersama.
“Oleh karena itu saya ingin mengajak kepada para pengakses Sirekap tidak hanya melihat data numeriknya saja. Tetapi mohon lihat foto formulir model C1 hasil plenonya."
"Apakah antara data perolehan suara peserta pemilu, yang ada di dalam formulir model C1 hasil pleno dengan data numerik sirekapnya, akurat atau tidak,” tegasnya.
Respons Jokowi
Sementara itu, Presiden Jokowi ditanya perihal suara PSI yang melonjak naik.
Jokowi tidak menjawab secara detail soal urusan tersebut ke partai.
Jokowi hanya menegaskan, bahwa soal lonjakan suara PSI itu adalah urusan partai.
Sehingga sebaiknya publik menanyakan hal tersebut kepada pihak partai dan KPU.
"Itu urusan partai tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU," ujar Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ikrar Nusa Bhakti Endus Rekayasa Baru Jokowi: PSI Lolos DPR RI, Kaesang Ikut Pilkada
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo P, Galuh Widya Wardani, Fersianus Waku) (WartaKotalive.com)