Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal melangkah ke Senayan karena tidak mampu melewati ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen.
Meski kerap menjual nama Presiden Joko Widodo (Jokowi), PSI nyatanya harus menelan kekecewaan karena hanya meraih 2,8 persen atau 4.260.169 suara dalam Pemilu 2024.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dinilai harus bertanggung jawab atas kegagalan partai tersebut di Pemilu 2024.
Baca juga: PSI Soroti Kinerja Heru Budi Soal Mengantisipasi Banjir
Ketua umum Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Sumatera Barat (PW SEMMI) Abdurrahman meinanda mengatakan, Kaesang, yang memiliki nilai jual sebagai putra Presiden seharusnya bisa mengantarkan partai itu lolos ke Senayan.
"Lebih dari 50 persen Pemilih di Pemilu 2024 ini didominasi oleh anak muda. Seharusnya PSI sebagai partai anak muda, yang dipimpin anak presiden, mampu membawa partai ini lolos ke Senayan. Angka ambang batasnya cuma 4 persen," ujarnya, Senin (9/4/2024).
Ia menilai, Kaesang dan seluruh elite PSI tidak jalan sama sekali atau tidak serius dalam memenangkan partai.
"Atau mungkin Kaesang hanya dijadikan simbol sebagai ketua umum dan memanfaatkan nama besar bapaknya sebagai presiden untuk kepentingan sebagian elite partai," kata dia.
Tak Lolos ke Senayan, PSI Optimis Sukses di Pilkada 2024, Targetkan Kemenangan di DKI Jakarta & Solo
Habiskan Ratusan Juta Rupiah untuk Kampanye, Charly Van Houten Gagal Lolos ke Senayan, Kapok Nyaleg?
Ia menyarankan, partai anak muda ini berbenah dan mengevaluasi jajaran struktural, termasuk Kaesang dan para pengurusnya.
"Harus ada evaluasi sistem dan aturan partai. Mereka harus berbenah jika ingin berjaya di Pemilu selanjutnya. Tak ada partai yang bisa sukses hanya bermodal nama dan sokongan kekuasaan," katanya.
Terakhir Nanda, meminta apapun alasannya Kaesang dan seluruh jajarannya dievaluasi jika perlu sistem dan aturan Partai ini dirubah supaya lebih demokratis agar PSI sebagai partai anak muda atau partai masa depan ini bisa berjaya di pemilu 2029 dan semua itu harus dimulai dari hari ini, bukan 1 tahun menjelang pemilu apalagi 1 bulan.
Baca juga: Bertebaran Spanduk Kaesang Didukung Jadi Calon Wali Kota, DPD PSI Kota Bekasi : Ya Didoakan Saja
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai ada beberapa faktor yang membuat suara PSI masih rendah meski sudah mengidentikkan diri dengan Jokowi.
Menurutnya, minimnya figur kunci menghambat suara PSI pada Pemilu 2024.
"Partai politik kita kan menitikberatkan pada figur politik kunci, misalnya PDIP ada faktor Megawati, Soekarno, ada faktor Jokowi juga," kata Adi.
"Kalau melihat Gerindra pasti ada faktor Prabowo. Kalau melihat Partai Demokrat, ada faktor Pak SBY di PSI, belum ada figur yang bisa menjadi magnet," sambungnya.