Kapal perang ini mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira dan dapat mengangkut 202 prajurit infanteri.
Kapal Teluk Mandar dilengkapi dengan persenjataan senapan mesin 3x40 mm, 2x20 mm, dan 2x12,7 mm.
Selain itu, kapal yang pelabuhan utamanya di Armada Barat TNI AL ini memiliki landasan helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara.
KRI Teluk Mandar mempunyai panjang 100,2 meter (328 ft), lebar 15,4 meter (50,5 ft), dan draft 4,2 meter (13,7 ft) dengan Dengan bobot seberat 3,770 ton.
KRI Teluk Mandar digerakkan oleh dua shaft Diesel bertenaga 5.600 HP dan mampu melaju dengan kecepatan 15 knot.
Alasan 2 Eks KRI Dijual
Sementara itu, Prabowo Subianto mengatakan, TNI AL telah membentuk tim penelitian terhadap rencana penjualan dua kapal eks KRI tersebut.
Dari penelitian itu kemudian menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Prabowo menyebut kondisi material kapal sudah tidak layak digunakan dan banyak pipa yang keropos.
"Secara teknis bahwa kondisi material tidak layak digunakan dan perpipaan banyak yang keropos," ucap Prabowo.
Kemudian, lanjut Prabowo, permesinan kelistrikan, peralatan navigasi komunikasi, dan instrumen di anjungan sudah tidak bisa digunakan lagi.
Begitu pula dengan kondisi platform tidak layak digunakan serta tidak efisien untik diperbaiki.
Hal senada juga disampaikan KSAL Laksamana Yudho Margono yang ikut hadir dalam sidang tersebut.
Yudho menyebutkan kondisi 2 KRI itu telah diistirahatkan sejak 4 tahun silam lantaran tak laik pakai.