News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masa Jabatan Presiden

Cara Unik Rumah Demokrasi Tolak Penundaan Pemilu, Rilis Lagu Tiru Gaya John Lennon

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja dangdut yang mencalonkan diri sebagai presiden, Rhoma Irama (kiri) didampingi sekretaris Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri), Ramdansyah (kanan) memberikan keterangan kepada pers di Kantor Reforri, di Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2014). Dalam acara itu, capres yang mengklaim telah diusung resmi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menyampaikan tentang iklan pencapresan dirinya yang dibuat oleh PKB, sebagai bukti bahwa dirinya merupakan calon resmi dari PKB. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Dalam film dokumenter John Lennon vs USA, digambarkan John Lennon sebagai musisi kelompok musik the Beatles ditakuti Pemerintahan Nixon tahun 1970-an awal.

"Saat itu Lenon berpartisipasi aktif dengan bernyanyi di konser untuk menolak campur tangan invasi AS ke Vietnam Selatan," tambahnya.

Grup Band Beatles juga dimasa jayanya pernah menampilkan lagu-lagu anti perang. Lagu-lagu ini menjadi sangat popular di Rusia. Akhirnya muncul lelucon bahwa perang dingin yang tengah berlangsung saat itu dimenangkan blok Barat, bukan dengan senjata nuklir tetapi oleh lagu-lagu Beatles.

Ia menegaskan musik-musik bermuatan politik memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan karena dua hal. Pertama, karena liriknya yang bermuatan politik. Kedua, karena penyanyinya.

Dari lirik musik John Lennon, Rhoma Irama dan musisi lainnya, bisa membakar semangat rakyat untuk ikut serta melakukan perlawanan terhadap upaya pelanggaran konstitusi.

Ramdansyah mengutip pernyataan David King Dunaway dalam tulisannya tentang Music and Politcs in the United States (1987) menyebutkan musik menjadi musik politik karena lirik atau melodinya yang berisikan penilaian politik.

Musik politik ini dapat menyebabkan terjadi perlawanan sosial.

"Lirik lagu-lagu dari John Lenon dan Beatles merupakan nilai atau pandangan hidup John Lenon, demikian Rhoma dengan lirik-lirik tentang Pemilu dan Keindonesiaan. Sementara itu lirik lagu "Pemilu (tetap) 2024 menjadi nilai bagi penulis/penyanyinya tentang pandangan demokrasi dan konstitusi", tambahnya.

Ramdansyah mengakui musisi tengah terkendala oleh pandemi Covid 19 dan Corona. Tetapi musik tidak pernah berhenti untuk menyampaikan pesan penolakan termasuk Presiden Joko Widodo yang pernah menyatakan menolak penundaan Pemilu Presiden.

"Tetapi hari ini, kekuatan narasi tunda Pemilu masih terus bergema. Karenanya, counter narasi masih harus terus dibunyikan dan ada peran musisi juga didalamnya untuk ikut berwacana tentang tunda Pemillu," tutupnya.

Seperti diketaui, wacana soal penundaan Pemilu 2024 kembali menghangat setelah Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar mengusulkan wacana tersebut.

Gayung bersambut, Ketum PAN Zulkifli Hasan juga setuju soal usulan ini, ia beralasan situasi pandemi masih terjadi.

Sementara itu, Ketum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada 24 Februari 2022 sempat berdialog dengan petani di Siak, Riau.

Baca juga: Wacana Masa Jabatan 3 Periode dan Penundaan Pemilu, Mahfud MD Jelaskan Sikap Jokowi

Aspirasi mereka ingin kebijakan yang sama dilanjutkan, kebijakan yang sama bisa terus berjalan dan ini yang akan dibawa Golkar untuk dibicarakan dengan partai politik (parpol) lainnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini