Pada tahun 2004-2009, melanjutkan studi perguruan tingginya pada jurusan Aqidah dan Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah.
Baca juga: FAKTA Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal, Tertembak Senpi Milik Anggota Polri, Keluarga Sudah Ikhlas
Setahun sebelumnya ia menyelesaikan kajian hadisnya di Darussunnah.
Di Darus Sunnah, Buya Arrazy mengkhatamkan 6 kitab Hadis (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasa’i, dan Ibn Majah) yang menjadi standar keilmuan ulama Muhadditsin di bawah bimbingan Syaikh KH Dr. Ali Mustofa Yaqub, MA. Imam Besar Masjid Istiqlal selama 2 periode.
Pada setiap pertengahan tahun, dari 2006-2008 ia aktif belajar kepada Syaikh Prof Dr. M. Hasan Hitoo -penghafal kitab al-Muwatta’-, Dr Badi Sayyid al-Lahham -murid Syaikh Nuruddin Itr, dan Taufiq al-Buti anak dari Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi, mereka semua dari Suria.
Pada tahun 2009-2011 menyelesaikan Magister S2 di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah itu, pada tahun 2012-2017, menyelesaikan Doktoral S3 nya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada tahun 2016 dan 2017, Buya Arrazy mendapatkan kesempatan untuk mengisi aktivitas dakwah dan seminar keislaman di KBRI Paris, KJRI Marseille, dan komunitas Muslim lainnya di Perancis.
Ia bertugas aktif sebagai dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Baca juga: KRONOLOGI Anak Buya Arrazy Tewas Tertembak Senpi Milik Pengawal, Diduga karena Lalai
Ia juga dosen ilmu Kalam dan Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012 sampai 2019.
Selain itu, juga aktif sebagai pengajar/pengampu kitab Aqidah Ahlus Sunnah di Pesantren Darussunnah.
Pada akhir 2018, ia mendirikan Ribath al-Nouraniyah di Tangerang Selatan, takhassus Ilmu Akidah Ahlus Sunnah dan Tasawuf.
(Tribunnews.com/Daryono) (Tribunjatim)