Agus menjelaskan bahwa Brigadir J baru masuk ke dalam rumah setelah Irjen Ferdy Sambo tiba di rumah dinas. Lalu, Irjen Sambo yang memberikan perintah Brigadir J masuk ke dalam rumah yang kemudian dieksekusi.
Beredar juga rekaman terbaru yang menggambarkan suasana menjelang eksekusi Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu.
Dalam rekaman CCTV yang didapatkan CNN Indonesia, pada 8 Juli 2022
Brigadir J terakhir terlihat ketika ia meninggalkan rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu Putri Candrawathi berserta ajudannya, termasuk Brigadir J dan Bharada E menuju rumah dinas Ferdy Sambo setelah melakukan tes PCR usai melakukan perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah.
Bareskrim Polri juga menghentikan laporan polisi dugaan percobaan pembunuhan yang dilakukan Brigadir J kepada Bharada E seusai penyidik melakukan gelar perkara.
Adapun laporan itu terdaftar di PolresMetroJakartaSelatan tanggal 8 Juli 2022. Adapun pelapor kasus itu merupakan seorang anggota Polres Metro Jakarta Selatan.
Kini total ada empat tersangka dalam kasus kematian Brigadir J yakni Ferdy Sambo, lalu Bharada E, Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR dan Asisten rumah tangga Ferdy Sambo berinisial KM
Adapun peran keempat tersangka adalah Bharada E yang merupakan pelaku penembakan terhadap Brigadir J. Sementara itu, tersangka Brigadir RR dan KM diduga turut membantu saat kejadian.
Sedangkan, tersangka Irjen Ferdy Sambo merupakan pihak yang meminta Bharada E untuk menembak Brigadir J dan membuat skenario seolah-olah kasus itu merupakan kasus tembak menembak.
Keempat tersangka disangka pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Muncul Virus Langya di China
Baru-baru ini China melaporkan munculnya virus baru, yaitu Langya henipavirus atau LayV. Ada 35 orang yang diumumkan telah terinfeksi virus Langya.
Dikutip dari India Today, mereka yang terinfeksi virus Langya mengalami demam, batuk, anoreksia, mialgia, mual, sakit kepala dan muntah.
Adapun Penyakit akibat virus Nipah, virus Hendra dan virus Langya bersifat zoonotik, menular dari hewan ke manusia.
Sejauh ini belum ada bukti tentang adanya penularan antar manusia pada penyakit akibat virus Langya, sementara pada yang akibat virus Nipah misalnya ada dugaan penularan antara manusia.
Terkait hal ini, pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan untuk waspada dan melakukan pencegahan karena virus Langya satu keluarga dengan virus Nipah. Sehingga ada kemungkinan menular antar manusia. Dan dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Dicky menjelaskan jika kemunculan virus Langya bukan lah pertam kali. Sebelumnya virus ini sudah terdeteksi pada manusia tahun 2018 lalu.