Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat mengungkapkan kecintaan anaknya pada profesi yang dijalaninya.
Samuel tak pernah menyesal sedikitpun saat anaknya memutuskan menjadi anggota polisi.
Meski berujung kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis, Samuel menyebutnya hal itu merupakan bentuk kecintaannya Yoshua pada profesi kepolisian.
"Saya sangat cinta kepada Polri, saking cintanya kepada Polri, anak saya almarhum itu lulus murni, tanpa uang," kata Samuel seusai acara wisuda di Universitas Terbuka (UT), Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Samuel mengungkapkan, bukti cinta Brigadir J pada kepolisian ditunjukkan sampai tutup usia.
Baca juga: VIDEO Tim Khusus Polri Benarkan HP Asli Milik Brigadir J Masih Belum Ditemukan
Selain itu, adik kandung Yoshua mengikuti jejak sang kakak dengan menjadi anggota polisi.
"Paling bungsu sudah dinas di Polda Jambi. Itu saking cintanya kami kepada polisi. Semua berkat dari Tuhan, bukan karena kekuatan kami," ucap Samuel.
Putuskan kuliah saat berdinas sebagai anggota Brimob
Samuel menuturkan tujuan Yosua melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka Jambi.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena ingin almarhum bercita-cita ingin ikut seleksi perwira polisi.
Samuel juga mengungkapkan anaknya pernah mendapat penghargaan dari mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis pada 2020.
Prestasi itu merupakan bukti kecintaan dan loyalitasnya sebagai anggota Polisi hingga dipercaya menjadi ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Jadi perwira polisi itu salah satu yang menjadi cita-cita masa hidupnya.
Surat penghargaan bahwa almarhum ada satu prestasi, penghargaan mendapat pin emas.
Itu jadi peluang dia untuk masuk menjadi melamar di perwira. Jadi 'Bersabarlah Pak, tunggu dapat dulu ijazah saya S1', itu yang diomongin semasa hidupnya," kenang Samuel.
Yosua berniat melanjutkan kuliah ke tingkat S2 untuk menjadi perwira.
Hal itu diungkapkannya karena keinginannya menjadi perwira begitu kuat.
"Almarhum Yosua, si Abang (mengatakan) 'Saya, Pak, harus melanjut S2'. Ketika dia 'saya harus melanjut S2 di Universitas Terbuka', kami mendorong cita-cita almarhum pada saat itu," kata Samuel.