Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jokowi Mania (JoMan) telah secara resmi membubarkan relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania yang dideklarasikan pada 2021 lalu.
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer menyatakan, salah satu alasan pembubaran relawan itu karena, mereka menilai citra Ganjar di media sosial berbeda dengan kenyataannya.
"Tampilan Ganjar Pranowo di publik berbeda dengan keseharian yang sesungguhnya," kata Immanuel saat jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Relawan GP Mania Pertimbangkan Sosok Ini di Pilpres 2024
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Noel itu memberikan contoh saat Ganjar Pranowo mengunggah kontennya saat sedang makan di sebuah warung sederhana dan saat sedang berolahraga lari.
Di mana dalam kedua konten itu, Ganjar Pranowo terlihat hanya seorang diri.
Menurut Noel, kalau mau menjadi pemimpin, seharusnya Ganjar Pranowo mengajak warga untuk bisa makan atau olahraga bersama.
Oleh karenanya, menurut dia, hal yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah di dalam kontennya itu hanya pencitraan belaka.
"Kita melihatnya hal itu tidak jujur, pemimpin yang baik itu tidak sendiri, tapi bersama rakyat. lapar bersama rakyat, kenyang bersama rakyat, itu kayak Jokowi. Pemimpin itu seperti itu," kata dia.
Baca juga: Demokrat Sebut Kasus Relawan GP Mania yang Bubarkan Diri Merupakan Respons yang Rasional
Dengan begitu menurut Noel, apa yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam unggahannya di media sosial seakan menimbulkan kesan angkuh dari seorang pejabat.
"Tidaklah orang medsos dia bisa dengan tim kreasinya menciptakan seakan-akan merakyat, sangat humanis. Sekali saya tekankan, Ganjar sosok pemimpin yang sombong dan angkuh," tukas Noel.
Sebelumnya, Relawan yang mengatasnamakan Ganjar Pranowo (GP) Mania memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pendukung Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Sekretaris Jenderal GP Mania Akhmad Gojali Harahap menjelaskan alasan pihaknya membubarkan diri.
Kata dia, salah satu alasan relawan bentukan Jokowi Mania (JoMan) itu bubar karena adanya pertimbangan lebih jauh dari GP Mania dalam mendukung Ganjar Pranowo setelah dideklarasikan pada 2021 lalu.
"Setelah mengamati dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional menjelang perhelatan demokrasi di Indonesia kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di 2024 mendatang," kata Gojali saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Adapun alasan mendasar yang memutuskan GP Mania bubar kata dia yakni, karena Gubernur Jawa Tengah itu bukanlah sosok yang tepat menjadi penerus Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
"Alasan pembubaran GP Mania adalah, kami menyatakan Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo," kata Gojali.
Tak hanya itu, Ganjar Pranowo juga menurut GP Mania hingga kini belum mampu meyakini rakyat bahkan partainya untuk dijadikan sebagai Capres 2024.
Baca juga: Dinilai Bukan Sosok Tepat untuk Lanjutkan Jokowi, Alasan GP Mania Bubarkan Diri
Hal itu dapat terlihat kata dia saat HUT PDI-P ke 50 beberapa waktu lalu, di mana, Megawati selaku Ketua Umum partai belum juga mengumumkan nama calon presiden termasuk nama Ganjar Pranowo.
Padahal, dalam beberapa lembaga survei, elektabilitas Ganjar Pranowo selalu menjadi tiga besar sebagai calon presiden mendatang.
"Dengan tidak diumumkannya nama Ganjar, publik bertanya-tanya dan galau terutama para pendukung Ganjar, jangan-jangan Ganjar Pranowo tidak akan diusung oleh PDI-P. Dan jangan-jangan Ganjar juga tidak ingin mencalonkan diri sebagai presiden," tukas Gojali.