Adapun ambang batas emisi gas buang berpatokan pada parameter karbon monoksida (CO) 1,5 persen Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.
Hal itu merupakan peraturan yang ada di Indonesia.
- Rutin Ganti Oli
Perhatikan untuk rutin mengganti oli agar suhu optimal pada sistem pendingin dan pelumas mesin.
Diketahui, oli yang ikut terbakar mampu meningkatkan angka CO dan membebani kerja mesin.
Hal itu menyebabkan emisi gas buang sulit dikendalikan.
Selain itu, perhatikan juga bagian sensor oksigen yang bersih agar pembakarannya sempurna dan tak ada masalah.
Bersihkan juga bagian catalytic converter yang fungsinya untuk mengubah gas buang beracun menjadi udara bersih.
Baca juga: Lokasi Razia Uji Emisi Akan Berpindah-pindah, Menyesuaikan dengan Volume Kendaraan
- Pastikan Saluran Bersih
Saluran bahan bakar dan filter udara pastikan dalam keadaan bersih.
Beberapa komponen yang kotor akan menghambat aliran udara ke ruang mesin, yang memungkinkan pasokan udara kurang saat proses pembakaran.
Hal itu dapat berpengaruh pada munculnya angka HC saat uji emisi.
- Perhatikan Koil dan Busi
Inilah hal yang sering membuat pengguna lupa untuk diperhatikan.
Meski tak seberapa, bagian koil dan busi pastikan dalam keadaan bagus/prima saat melakukan uji emisi.
Tujuannya agar tidak ada masalah pada proses pembakaran saat ujji emisi.
(Tribunnews.com/Pondra, Lita)