Namun Ginting menilai upaya PDIP membujuk Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres Ganjar adalah langkah yang logis.
"Kelemahan PDIP itu memang di Jawa Barat makanya dia harus mengambil tokoh Jawa Barat, dalam hal ini RK yang merupakan mantan gubernur. Menurut saya itu keputusan yang masuk akal," ujarnya.
Di sisi lain, Ginting mengatakan kubu bakal capres Prabowo Subianto akan menjadi pihak paling dirugikan jika Ganjar benar-benar berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Hal itu karena Jawa Barat selama ini menjadi basis Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.
Pada Pilpres 2019 jumlah suara Prabowo yang berpasangan Sandiaga Uno jauh lebih besar daripada jumlah suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Saat itu Prabowo-Sandiaga memperoleh 16.077.446 suara, sedangkan Jokowi Ma'ruf hanya mendapatkan 10.750.568 suara.
Selain itu suara Prabowo di Jawa Barat pada Pilpres 2024 juga terancam merosot karena ada sebagian pemilih yang beralih mendukung pasangan Anies Baswedan dan Ketua
Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Pilpres 2019 Prabowo menang di Jabar. Tapi sekarang sebagian itu konstituen Islam dia akan mendukung Anies. Jadi meski RK tidak gabung ke Ganjar pun suara Prabowo
sudah tergerus ke Anies," katanya.