Coast guard Filipina, kata dia, memiliki sekira 30 kali lipat personel yang dimiliki oleh Bakamla RI.
"Kalau personel masih sedikit sekali, masih 1.107. kalau kemarin saya habis studi banding ke coast guard Filipina, karena Filipina kan sama-sama negara kepulauan. Mungkin wilayah perairannya 1/4 wilayah indonesia, namun personelnya 30.500 orang. Padahal mereka 1/4-nya kita. Sementara Bakamla personelnya 1.107," kata dia.
"Jadi nanti pulang ke rumah bisa dibayangkan. Ngga bahaya tah? Jadi bayangkan seperti itu," kelakar Irvansyah.
Irvansyah berpendapat masa depan Indonesia ada pada laut mengingat luas wilayah serta kekayaan maritimnya.
Oleh sebab itu, ia berharap ke depannya Indonesia menjadi nomor satu di dunia baik di bidang kemaritiman, perikanan, industri, pendidikan, maupun bisnis dan perdanganan.
"Mudah-mudahan siapapun yang menjadi pemimpin kita nanti mempunyai visi yang sama, semangat yang sama. Dan ini kalau mungkin bisa didengar, kami titip maritimnya, kelautan Indonesia, dengan sumber daya alam dan sebagainya ini, kita kelola sebaik mungkin dengan konsep yang jelas, dan tahapan yang sudah jelas," kata dia.
"Mudah-mudahan ini bisa memajukan Indonesia, dan penggiat-penggiat (kemaritiman) di laut maupun nelayan kita. Kita sudah 78 tahun merdeka, kita masih belum sepenuhnya membantu masyarakat pesisir, masyarakat nelayan untuk hidup lebih baik," sambung dia.