Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan, tidak mengetahui asal usul munculnya isu kalau dirinya digadang gantikan Mahfud MD menjadi Menko Polhukam RI.
Yusril secara tegas, tidak pernah diberitahukan oleh siapapun termasuk dari pihak istana. Dia menyebut, mengetahui isu itu berkembang dari pemberitaan media.
Baca juga: Bursa Calon Menkopolhukam Baru Pengganti Mahfud MD: Jimly, Yusril, AHY, hingga Dudung
"Saya tidak tahu apa-apa mengenai isu tersebut. Sayapun hanya membaca pemberitaan media," kata Yusril saat dimintai tanggapannya, Senin (5/2/2024).
Mantan menteri sekretaris negara tersebut, lantas menilai kalau isu tersebut sebatas prediksi dari para pengamat usai Mahfud MD undur diri.
Baca juga: Yusril, Jimly hingga AHY sosok Potensial, TKN: Pengganti Menko Polhukam Hak Prerogatif Presiden
Atas hal itu, Yusril menilai, dirinya tidak perlu menanggapi lebih dalam kabar tersebut.
"Karena hanya isu yang dikemukakan oleh para pengamat, maka saya tidak bisa memberikan tanggapan apa-apa. Biarkan saja dia berkembang dan akhirnya akan berlalu begitu saja," beber Yusril.
Atas kabar tersebut, Yusril secara tegas menyatakan, dirinya enggan berandai-andai, sebab dia merasa isu ini tidak perlu diseriusi.
"Saya tidak ingin berandai-andai. Biarkan saja dia menjadi berita sampai akhirnya berlalu dan dilupakan," kata Yusril.
Dia juga menyatakan, kabar ini hanya dihembuskan oleh para pengamat politik dan hal ini menurut dia hanya sebagai bagian dari prediksi.
Oleh karena itu, pakar hukum tata negara tersebut enggan lebih jauh merespons kabar yang melibatkan namanya itu.
Hanya saja, Yusril menghormati apa yang menjadi prediksi dari para pengamat.
"Setahu saya itu prediksi para pengamat seperti Ujang Komarudin dan lain-lain Itu perkiraan dan analis akademis mereka. Saya menghargai pandangan para akademisi. Saya memilih diam untuk tidak memberikan tanggapan terhadap isu tersebut," tukas Yusril.
Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menyebut ada dua sosok yang cocok untuk menggantikan posisi Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).