Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut gembong narkoba yang sempat menjadi buronan bernama Johan Gregor Hass alias Fernando Tremendo sempat menyelundupkan narkoba jenis sabu ke Indonesia.
Dalam hal ini, Fernando ternyata sempat tinggal di Indonesia tepatnya di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Divhubinter Polri Bantu Tangkap Gembong Narkoba Filipina Fernando Tremendo
"Ini kasusnya terjadi pada tanggal 5 Desember 2023 dan atas barang bukti sabu 5 kilogram, jadi beberapa jaringannya sudah kita tangkap tapi kita belum bisa ungkap secara umum," kata Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI, Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
Pudjo mengatakan saat ini BNN masih melakukan pendalaman soal berapa kali gembong narkoba tersebut menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
"Karena ini masih menyangkut jaringan yang tidak hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain seperti negara asal dan tempat ditangkapnya," ungkapnya.
Baca juga: BNN dan Badan Intelijen Timor Leste Jalin Kerja Sama Terkait Upaya Pemberantasan Narkoba
"Diduga juga tadi mungkin di tempat-tempat lain seperti negara asal atau dekat tempat ditangkapnya kita menjaga semua biar aparat penegak hukum yang terkait begitu," ungkapnya.
Adapun warga negara Austarila tersebut berhasil ditangkap berkat kerjasama antara BNN, Divisi Hubungan Internasional Polri, Interpol hingga kepolisian di Filipina.
"Setelah dilakukan koordinasi yang baik antara BNN, div hubinter, polri, imigrasi, dan bea cukai, Alhamdulillah yang bersangkutan bisa diamankan pada tanggal 15 Mei 2024 di Cebu, Filipina," tuturnya.
Lebih lanjut, Pudjo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi untuk nantinya membawa Fernando ke Indonesia untuk dilakukan proses hukum.
"Yang bersangkutan saat ini masih diamankan di sana dan kita akan segera jemput untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya yang ada di Indonesia maupun tempat lain," jelasnya.
Sebelumnya, Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri membantu menangkap gembong narkoba Fernando Tremendo Chimenea.
Penangkapan itu dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Interpol hingga kepolisian Filipina.
"Ya benar (ditangkap). Saya bantu menangkap saja," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).
Meski begitu, Krishna tak membeberkan lebih detil terkait proses penangkapan buronan BNN tersebut.
Baca juga: Sinergi Bea Cukai dan BNN Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Wilayah Jawa Tengah
Dilihat dari akun Instagram @khrisnamurti_bd91, Krishna mengatakan jika buronan tersebut merupakan warga negara Australia.
“Berhasil menangkap WN Australia di Filipina pelaku jaringan Penyelundupan Narkoba di wilayah Asia.Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh counterpart internasional atas kerjasama yang baik selama ini,” ujarnya.
Sementara dari beberapa unggahan, nampak Fernando Tremendo Chimenea memiliki perawakan tinggi, kulit putih, dengan tato di tangan dan kakinya.
Dia juga memiliki rambut cepak dengan memakai kaos warna putih dan celana jeans pendek.
Buronan ini ditangkap ketika akan masuk ke sebuah rumah dengan mobil. Sambil menodongkan pistol, polisi memberhentikan mobil Fernando dan menyuruhnya turun.
Ketika turun, bandar narkoba ini langsung diborgol. Setelah itu dia diinterogasi oleh anggota.