News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Calon Pimpinan KPK

9 Mantan Pimpinan KPK Surati Jokowi, Minta Pilih Pansel yang Berintegritas

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri, Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2003 hingga 2019, Laode M Syarif, Mohammad Jassin, Mas Achmad Santosa, Erry Riyana Hardjapamekas, Basaria Panjaitan, Taufiequrachman Ruki, Zulkarnain dan Waluyo memberikan keterangan pers di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin (5/2/2024). Dalam keterangannya para mantan pimpinan KPK itu menyampaikan lima pesan moral yang ditujukan kepada presiden beserta jajaran penyelenggara negara yang saat ini dinilai melakukan penyelewengan nilai moralitas dan etika terutama menjelang kontestasi pemilu 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Bukan hanya itu saja, kondisi KPK pun mengalami hal serupa. 

Rentetan pelanggaran etik, bahkan persoalan hukum, turut mewarnai kepemimpinan komisioner KPK masa jabatan 2019-2024.

Sejalan dengan hal itu, berdasarkan data dari sejumlah lembaga survei, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK perlahan mulai pudar.

"Bapak Presiden, situasi semacam ini membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah untuk kembali meningkatkan performa KPK seperti sediakala," ujar Saut.

Presiden Joko Widodo melantik pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi 2019-2023, Jumat (20/12/2021). Mereka adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Menurut sembilan mantan pimpinan KPK, momentum perbaikan terbuka lebar dengan pergantian komisioner KPK yang tak lama lagi akan dilangsungkan. 

Namun, sebelum masuk lebih jauh pada proses penjaringan calon pimpinan dan Dewan Pengawas KPK, pemilihan pansel patut menjadi perhatian. 

"Sebab, nantinya, Panitia Seleksi yang pada dasarnya akan menjalankan mandat dari Bapak Presiden untuk mencari figur-figur Komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang," kata Saut.

"Sederhananya, jika Panitia Seleksi diisi oleh figur-figur problematik, maka hal itu akan berimbas pada proses penjaringan dan dapat berujung pada terpilihnya Komisioner serta Dewan Pengawas bermasalah," imbuhnya.

Baca juga: Pengacara Sebut Sandra Dewi Tak Tahu Dugaan Korupsi Timah yang Dilakukan Harvey Moeis, Benarkan?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini