Namun hingga menjelang malam, korban tak kunjung pulang sehingga membuat keluarga khawatir mengingat arus sungai saat itu sangat deras dan lokasi sekira memancing masih hutan belantara dan tidak ada sinyal.
Keluarga korban kemudian berinisiatif mencarinya dan hanya menemukan motor, baju, dan sepatu korban di lokasi.
Keluarga korban dibantu masyarakat terus berupaya mencari hingga esok harinya, namun hingga sore hari hasilnya nihil.
Mereka kemudian melaporkan hal itu ke Kantor SAR Medan.
Kantor SAR Medan kemudian memberangkatkan enam personel SAR yakni Tengku Rahmatsyah Putra, Dodi Prananta, Robi Daniel, Rocky Manik, dan Hermanto, serta Jery Novanda yang merupakan potensi SAR dari Saka SAR.
Tim SAR memutuskan untuk istirahat dan menyusun rencana operasi untuk esok harinya Rabu (16/10/2024) mengingat setibanya di lokasi hari sudah malam.
Tim dari Kantor SAR Medan bersama beberapa Potensi SAR kemudian membagi tim dalam dua tim SAR Unit (SRU).
Tim SRU 1 berisi 6 personel yaitu 3 rescuer dari Kantor SAR Medan yakni nama Tengku Rahmat Syahputra, Dodi Prananta, dan Robi Daniel (29), serta 3 personel Potensi SAR yaitu Rico Barus, Oscar Sebanyang, dan Jeri Novanda.
Mereka menggunakan rafting atau perahu karet untuk menyusuri area.
Sedangkan tim SRU 2 melakukan scouting atau penyisiran jalur darat dari lokasi kejadian menuju hilir yang berjarak sekira 4 kilometer.
Tim SRU 1 kemudian bergerak menyusuri sungai mulai dari lokasi terakhir korban.
Meski cuaca cerah saat itu, namun arus sungai cukup deras.
Dalam jarak sekira 4 kilometer, kondisi sungai yang lebar itu mulai menyempit sehingga aliran sungai semakin deras sementara tepi kanan kiri sungai adalah tebing menjulang dengan ketinggian bervariasi.
Jika dilihat dari udara, maka yang terlihat adalah hutan lebat di mana tebing kanan dan kiri sungai adalah jurang yang dalam.