"Saya buru-buru nyusul. Ternyata saya ngeliat jarak 100 meter, itu ada bus udah ngebul. Kata saya ada apa ini, saya parkir dan tinggalin motor saya. Saya lari ke sana, saya lihat ada temen saya atau tidak," kata Bambang.
Awalnya, ia sempat lega karena dirinya tidak menemukan teman-temannya yang dikhawatirkan menjadi korban.
Kemudian Bambang mengajak istrinya untuk langsung ke atas, berharap teman-temannya itu sudah di atas dan tidak menjadi korban.
Baca: Para Korban Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Bergeletakan di Jalan
Namun, ketika Bambang melewati bagian belakang bus penyebab kecelakaan itu, ia mendapati sesuatu yang tidak ia harapkan.
Bambang melihat kalau sahabatnya itu, Okta sudah terbaring di jalan dan meninggal di tempat sedangkan Diana dalam keadaan kritis.
"Ketika saya ngelewatin belakang bus, jarak sepuluh meter, ternyata temen saya udah meninggal yang Oktariansyah, kalo Diana sempet napas di situ," ungkap Bambang dengan lirih.
Oktariansyah meninggal di tempat kejadian, sedangkan Diana Simatupang meninggal di RSUD Ciawi.
Mereka berdua merupakan dua dari empat korban tewas dalam tabrakan maut di Turunan Slarong.
Motor Okta dan Diana tertabrak secara beruntun setelah sebuah mobil bus pariwisata dari arah Puncak melaju turun kencang karena kondisi rem blong.