Karena itu kerajaan harus memiliki Meru di pusatnya. Bisa gunung, bukit alami, bukit buatan, hingga kemudian mewujud dalam candi sebagai simbol Meru.
"Keraton Majapahit dibangun dengan tempat tinggal raja di tengah-tengah, dikelilingi rumah pejabat dan pengikutnya. Orientasi perletakan bangunan penting mengikuti hirarki kepercayaan Hindu dan Buddha," tulis Baskoro dalam artikelnya.
Ia menyebutkan, sedemikian minimnya petunjuk tentang letak lokasi pusat kedaton Mataram Kuno, membuat ibukota kekuasaan yang meninggalkan banyak bangunan megah itu seperti berselimut misteri.(Tribunjogja.com/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Misteri Candi-candi yang Saling Membelakangi, Mungkinkah Ini Petunjuk Ibukota Mataram Kuno?,