Perubahan itu pun mengundang tanya tetangga sekitar.
Namun, mereka tidak terpikir atau mencurigai Pipit terpapar paham radikal.
"Yang beda itu ya pakaiannya itu.
Dia tinggal sebulan di rumah dari sejak Lebaran.
Setelah itu berangkat kerja lagi ke Jakarta.
Setelah itu, tak ada komunikasi atau kabar lagi dari Pipit," ungkapnya.
Seorang tetangga yang meminta namanya disimpan memberi penjelasan senada.
Satu yang pasti, dia merasa kaget kalau Pipit sampai nekat melakukan penyerangan terhadap Wiranto karena keluarga Sunarto diketahui tidak neko-neko.
Perangkat Desa Sitanggal, Wartono, menambahkan Fitria Diana atau Fitri Andriana memang dikenal tertutup.
Dari laporan yang diterimanya, Pipit tidak pernah berbaur dengan warga kampungnya.
Sehingga tak banyak yang diketahui tentang kepribadian pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto itu.
"Anaknya tertutup, keluarga dan tetangga cerita demikian.
Sekolah hanya SD atau SMP gitu.
Setelah itu merantau kerja ke Jakarta," jelas Wartono.