Makanan siap santap itu dikirim komunitas ARK Qahal yang berpusat di Jakarta Barat.
Berdasarkan pengakuan pengirim bungkusan nasi tersebut, pemakaian istilah anjing merujuk pada sifat hewan anjing, yakni setia dan mampu bertahan hidup di tengah kesulitan.
"Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia dan nasi anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan orang kecil untuk bertahan hidup," ungkap Yusri.
Komunitas itu juga memastikan bungkusan nasi tersebut berisi lauk-pauk halal.
Di antaranya seperti cumi, sosis daging sapi, dan teri, bukan berisi daging anjing seperti dugaan warga.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Jimmy Ramadhan Azahri)