Swab Test tersebut dilakukan oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten guna mengantisipasi munculnya klaster pengungsi.
"Betul, hari ini sudah dilakukan Swab Test bagi pengungsi di Desa Balerante. Kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Satgas PP Covid-19 Klaten," ujar Kepala BPBD Klaten, Sip Anwar saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (13/11/2020).
Ia mengatakan, di massa pandemi Covid-19 ini, pihaknya tetap ingin selalu mengedepankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di barak pengungsian.
Selain menjalani Swab Test, pengungsi juga diminta selalu mengedepankan, 3M yakni, mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak diharapkan tidak muncul klaster pengungsi Gunung Merapi.
Sip Anwar menambahkan, selain pengungsi, Tes Swab juga dilakukan bagi para relawan dan masyarakat yang sering beraktivitas di sekitar barak pengungsian.
"Untuk awal pengungsi, tapi semuanya akan kita minta untuk jalani swab test agar pengungsian benar-benar bersih dari Covid-19," tambahnya.
Ketika disinggung terkait jumlah pengungsi yang menjalani Swab Test pada hari pertama ini, Sip Anwar mengaku jika dirinya belum mendapatkan data secara detail.
"Namun dari hasil pembicaraan saya dengan kepala Dinas Kesehatan, target kami itu 40 orang menjalani swab test setiap harinya di sekitar lokasi pengungsian ini," tambahnya.
Sekadar informasi, jumlah pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, mengalami grafik yang fluktuatif setiap malamnya.
Pada Rabu (11/11/2020) malam terdapat 126 pengungsi di Desa Balerante.
Rinciannya, Dukuh Sambungrejo 87 orang, Dukuh Ngipiksari 16 orang, Dukuh Gondang 17 orang dan Dukuh Sukorejo 6 orang.
Sementara pada Kamis (12/11/2020) melonjak menjadi 242 pengungsi. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan Suhu Udara Panas di Yogyakarta, BPPTKG: Bukan Pengaruh dari Aktivitas Merapi,