Kemudian para taruna itu panik dan berusaha membangunkan Zidan.
Baca juga: Terekam Kamera Oknum Dokter di Semarang Campurkan Sperma ke Makanan Istri Teman, Ini Kronologinya
Satu diantara teman korban berinisial BS berusaha memberikan nafas bantuan kepada Zidan.
Karena tak sadarkan diri, kemudian korban diantar oleh dua rekannya menggunakan sepeda motor untuk menuju ke Rumah Sakit Roemani agar diberikan tindakan medis.
Saat perawatan, nyawa Zidan tak tertolong lantaran diduga mengalami rusak di bagian organ vital usai dipukul Caesar.
Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriadi menyatakan terdapat fakta baru pada rekontruksi tersebut.
Ternyata satu diantara tersangka tidak hanya sekali memukul Zidan menggunakan tangan.
"Pada rekontruksi ini terungkap ternyata satu diantara tersangka menendang menggunakan lutut ke arah perut korban dan dada hingga menyebabkan meninggal dunia," jelasnya, ujarnya usai rekontruksi ulang di Polrestabes Semarang, Kamis (16/9).
Menurutnya, ada 20 adegan pada rekontruksi tersebut. Proses rekontruksi disesuaikan dengan kejadian ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Korban meninggal dari hasil visum dan olah TKP akibat terkena pukulan daerah perut," tutur dia.
Menurut Agus, mess digunakan untuk penganiayaan merupakan rumah kontrakan yang disewa tersangka maupun saksi.
Mess itu terdapat kurang lebih 45 kamar.
"Korban tinggal di luar mess itu. Cuma saksi-saksi yang tinggal di situ," ujarnya.
Agus mengatakan dari rangkaian pemeriksaan pelaku dan saksi, polisi juga akan memeriksa dari pihak PIP.
Ada dua orang dari PIP yang diperiksa yakni sekuriti dan bagian pembinaan taruna.