Di sela-sela Hadi dan Hasanah akan mengucap janji suci, ia cerita sebenarnya tanggal 20 Desember 2021 lalu sudah berniat menggelar pesta pernikahan di rumahnya, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Akan tetapi, pada akhirnya rencana itu harus gagal karena rumah mereka ambruk terdampak erupsi.
Bahkan, semua kebutuhan sembako yang dipersiapkan untuk hajatan amburadul tertimbun material bangunan rumah.
Pasca kejadian itu, Hadi sempat putus asa bisa segera menikahi Hasanah.
Apalagi gara-gara erupsi Semeru dokumen juga kependudukannya hilang.
Bayangannya, dia bisa menikahi Hasanah setelah semua keadaan pulih.
Dia sudah bisa bekerja menambang pasir dan kembali memiliki rumah.
Baca juga: Ini Asal Usul Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru yang Ditendang Oknum Relawan
Namun rupanya Tuhan berkehendak lain.
Pasangan ini disarankan oleh salah seorang perangkat desa agar segera menikah, supaya masuk dalam daftar penerima hunian sementara (huntara).
"Jadi ceritanya waktu ada pendataan penerima huntara aku sama istri ditanyai status sama petugas.
Aku sama istri bisa dikasih rumah baru kalau surat kartu keluarga sudah jadi satu.
Pikirku ini kesempatan, apalagi sebelumnya aku sama istri juga sudah setor syarat-syarat ke KUA," ujarnya.
Usai pasangan pengantin ini mengucap janji suci banyak pengungsi dan relawan memberikan selamat kepada pengantin.
Mufidun Amin Sekretaris Desa Penanggal langsung menyerahkan kunci bilik asmara kepada pengantin.
"Bulan madunya di bilik asmara aja," sahut Hasanah sembari tertawa.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Momen Unik Pengungsi Erupsi Semeru Menikah di Posko, Dapat Fasilitas Bilik Asmara untuk Bulan Madu