"Iya harus cepat-cepat diperbaiki, karena semakin parah dan bahaya ini nantinya," katanya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Batanghari, Truk Fuso vs Daihatsu Sigra, 4 Orang Tewas, Tiga Luka RinganĀ
Kebutuhan pokok
Jembatan KW 6 ini digunakan setelah diresmikannya Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pada 29 Desember 2021.
Bagi masyarakat setempat jembatan ini populer disebut Jembatan Kepuh.
Peresmian jembatan sepanjang 43,50 meter dengan lebar 7 meter ini ditandai dengan penandatanganan dan pengguntingan pita oleh Bupati Cellica, didampingi Sekda Acep Jamhuri, Kepala PUPR, Camat Karawang Barat.
Selain menjadi jalur alternatif ke objek wisata sejarah Rawagede, jembatan ini diharapkan juga membangkitkan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur ini, sebab akses transportasi masyarakat akan lebih mudah.
Bupati Cellica mengatakan pada saat itu, ketersediaan sarana infrastruktur yang memadai menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
Pembangunan jembatan KW 6 direncanakan sejak lama, dengan tujuan mengurangi kemacetan.
"Meski sempat terhenti karena Covid-19, tapi alhamdulillah sekarang jembatan ini sudah bisa digunakan. Lokasi ini banyak perumahan. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," kata Bupati.
Baca juga: Ibu Hamil 8 Bulan di Banjarmasin Tewas Tertimpa Beton, Berawal Mobil Box Tabrak Pembatas Parkir
Re-focusing anggaran
Kadis PUPR Karawang, Dedi Ahdiyat mengungkapkan, keberadaan jembatan KW 6 ini menghubungkan Desa Sumurgede Kecamatan Rawamerta.
Jarak dari jembatan menuju lokasi diperkirakan sejauh 25 kilometer.
"Kita tinggal merencanakan pelebaran jalan untuk lebih mendukung akses tersebut," ucap Kadis PUPR.
Dedi melaporkan, jembatan dibangun secara dua tahap. Tahap pertama di tahun 2019 menghabiskan anggaran Rp 8.248.000.000.