Asfiksia adalah kondisi ketika kadar oksigen di dalam tubuh berkurang, atau kekurangan oksigen.
"Makanya pas lahir itu di rujuk ke rumah sakit," tuturnya.
Bahkan, Sukirman mengatakan bahwa bayi tersebut masih sempat menerima penangan di rumah sakit.
Namun tidak lama setelah itu, sang bayi meninggal meninggal dunia.
Baca juga: FAKTA Wanita Muda Habisi Bayi Pasangan Sejenisnya di Bangka, Motif Pelaku Cemburu kepada Korban
"Masih hidup saat tiba, masih sempat ditangani, hanya beberapa saat saja, saya kurang tahu waktu pastinya berapa lama, yang jelas tidak lama setelah itu," ujarnya.
Sukirman juga menyampaikan, alasan bayi dipulangkan ke Pusksmas Poasia setelah menerima penanganan di RSUD karena ibunya masih berada di sana.
Karena pihak RSUD Kota Kendari tak mengantar jenazah bayi menggunakan ambulans ke Puskesmas Poasia, sehingga pihak keluarga menggunakan kendaraan pribadi.
dr Sukirman mengakui, hal itu bukan karena pihak rumah sakit tidak mau mengantar, namun kondisi bayi dinilai tidak memungkinkan apabila diantar menggunakan mobil ambulans.
"Tidak ada penolakan, mungkin maksudnya lagi digunakan untuk mengantar jenazah juga. Kita tahu ambulans itu kalau lagi bersamaan mau mengantar jenazah, tidak bisa bersamaan, jadi harus bersabar, harus antri."
"Kalau keluarganya sudah tidak sabar, bisa saja pakai kendaraan pribadi, kan bayi, digendong saja tidak masalah. Kecuali orang dewasa tidak mungkin pakai mobil pribadi kan," tandasnya.
Baca juga: Bayi yang Dibuang di Bone Hasil Hubungan Gelap
Respons pihak DPRD Kota Kendari
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik mengaku, akan turun tangan terkait masalah ini.
"Saya pikir itu bagian dari kelalaian, dan DPRD secara tegas akan memanggil pihak Puskesmas Poasia," ujar.
Politisi Partai Golkar itu menyayangkan pelayanan buruk yang ditunjukkan petugas Puskesmas Poasia.