"Alasannya beliau sedang sakit, sekarang kakinya sudah mulai membengkak, mulut sudah miring," ucapnya.
Selain itu, Herlina menilai penerapan tersangka Lukas Enembe adalah pembunuhan karakter orang Papua secara perlahan.
"Kalau bawa ke luar untuk diperiksa, maka kami minta kemerdekaan bagi Tanah Papua, kita sudah merdeka tanggal 1 Desember, hanya butuh pengakuan saja," katanya.
Massa Bawa Spanduk 'Save Lukas Enembe'
Para demonstran yang menolak penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka pun telah berkumpul di titik konsentrasi aksi yaitu di Taman Imbi, Jayapura Utara, Jayapura pada Senin siang.
Menurut pantauan Tribun Papua, massa aksi yang sebelumnya berkumpul di berbagai titik di Jayapura telah berdatangan.
Ada dua mobil pick up berukuran sedang dan empat mobil Toyota Avanza.
Kemudian satu truck besar pun datang dengan membawa beberapa baliho bertuliskan 'Save Lukas Enembe'.
Baca juga: Uang Rp560 M Lukas Enembe Mengalir ke Kasino Luar Negeri, Diduga Terlibat Aktivitas Judi di 2 Negara
Kedatangan massa aksi pun diiringi oleh aparat keamanan yang telah bersiaga sejak pagi.
Selain itu, ratusan aparat BKO Brimob Polda Papua juga disiagakan di Kantor DPR Provinsi Papua.
Kordinator Umum Koalisi Rakyat Papua, Otniel Deda mengungkapkan aksi demonstrasi ini adalah bentuk kecintaan rakyat Papua terhadap Lukas Enembe.
"Ini bukti nyata kecintaan masyarakat kepada Gubernur Lukas Enembe. Dia (Gubernur) adalah tokoh pemersatu orang Papua," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Hendrik Rikarsyo Rewapatara/Aldi Bimantara/Calvin Louis Erari/Putri Nurjannah Kurita)
Artikel lain terkait Kasus Lukas Enembe