"8 orang tersangka yang ditangkap merupakan kelompok Anshor Daulah Dumai, Provinsi Riau," ujarnya.
"Beberapa di antaranya merupakan sisa kelompok Pak Ngah (Penyerangan Polda Riau 2018, Red)," kata dia.
Tak hanya itu, Aswin menuturkan bahwa tersangka juga pernah melakukan latihan militer sebanyak 2 kali di Bengkalis, Provinsi Riau pada 2020 lalu.
"Mereka melakukan idad latihan ala militer sebanyak 2 kali di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada awal tahun 2020," jelas Aswin.
Menurut Aswin, tersangka juga telah melakukan survei tempat latihan militer di area perkebunan sawit di Bagan Keladi, Dumai Barat.
Lalu, salah satu tersangka berinisal RP tergabung dalam grup telegram pengusaha lokal.
"RP merupakan Amir AD Dumai dan terhubung dalam grup telegram pengusaha lokal di bawah pimpinan Abu Yusha Jawa Tengah, dengan tujuan grup tersebut membentuk struktur tanzim agar terealisasi jihad fisabililah," ujarnya. (
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Blak-blakan, Wali Kota Gibran Ungkap Kelompok Ekstrimisme Susupi Event-event Anak Muda di Solo