Terus saya suruh lapor ke Polsek," jelasnya.
Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu.
Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia.
Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya tersebut, Husen pada Sabtu malam minggu.
Baca juga: Kondisi Mayat yang Dimutilasi dan Dicor di Semarang, Ditemukan Membusuk, Terungkap Identitas Korban
Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.
Husen sempat menyerahkan kunci toko ke Yuli.
"Katanya sudah pamit sejak hari Jum'at.
Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara," terangnya.
Kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut.
Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.
"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam," terangnya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.
Mayatnya dalam kondisi dicor.
Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.
"Iya, jenazah dicor," bebernya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang, Berawal Warga Cium Bau Tak Sedap
Tercium Bau Busuk
Penemuan mayat yang dicor dan dimutilasi di Semarang tersebut ditemukan berawal tercium aroma busuk dari tempat usaha isi ulang galon dan gas.
Nico selaku warga sekitar mengatakan, tempat usaha tersebut sudah tidak buka sejak tiga hari yang lalu.
Awalnya dirinya pun tidak mencurigai karena pemilik usaha tersebut bukan warga asli daerah itu.
"Sudah tutup tiga hari sepertinya. Saya tidak curiga karena pemilik bisnis bukan asli orang sini," kata Nico, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin, dikutip dari Tribunjateng.com.
Nico pun menuturkan para warga baru mengetahui terdapat mayat itu saat tercium bau busuk dari bangunan lokasi usaha tersebut.
"Baru pagi tadi warga mencium bau busuk," ujarnya.
Evakuasi Mayat Hingga 1 Jam
Temuan mayat pria tersebut terlihat dengan kondisi tubuh dan kaki korban dicor.
Para relawan yang mengevakuasi menemukan mayat itu dalam kondisi tanpa kepala.
Relawan mengungkapkan dalam proses mengevakuasi mayat membutuhkan waktu hampir 1 jam.
"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," ujarnya.
Ia juga mengatakan mayat ditemukan dengan kondisi busuk.
Mayat tersebut diperkirakan telah meninggal sejak tiga sampai empat hari yang lalu.
Sebelumya, Irwan Hutagalung ditemukan tewas di tempat usahanya, AHS Arga Tirta usaha pengisian air minum isi ulang galon dan dan jual gas, di Jalan Mulawarman Raya, Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin 8 Mei 2023 sekira pukul 14.00 WIB.
Korban sejak Jumat 5 Mei 2023 diketahui sudah tidak terlihat dan ponselnya tidak bisa dihubungi.
Jejak digital ponselnya terlihat terakhir aktif WhatsApp pada Jumat 5 Mei 2023 pukul 00.57 WIB.
Pembunuhan sadis yang terjadi di sebuah tempat usaha air isi ulang di Kecamatan Tembalang, Semarang membuat geger warga sekitar.
Pasalnya korban yang diketahui sebagai pemilik usaha air isi ulang tersebut, meninggal dalam kondisi dimutilasi dan tubuhnya dicor. (Tribunnews.com/TribunJateng.com)