Water bombing pun akhirnya baru dilakukan pada sore hari kerena kondisi angin kencang.
"Untuk water bombingnya sebenarnya jadwal hari ini dari pagi, tetapi memang pagi tadi sudah melintas dan anginnya besar, jadi kita tergantung cuaca," kata Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli PH kepada TribunSolo.com.
Saat sore hari, proses water bombing bisa dilakukan empat kali.
"Tapi sore tadi sudah bisa muter (helikopter), bisa memadamkan sebanyak 4 kali, sore tadi," jelasnya.
Selain water bombing, pemadaman api juga dilakukan dengan cara manual atau melalui darat.
Water bombing menggunakan helikopter juga direncanakan dilakukan hari ini, Sabtu (7/10/2023).
"Kita menunggu cuaca, untuk besok siang atau sore, pokoknya nanti kalau cuacanya bagus ya tetap pakai water bombing, kita mengingat cuaca," ujarnya.
Baca juga: Viral Kondisi Mbok Yem Usai Lahan Gunung Lawu Terbakar, Enggan Turun karena Pikirkan Peliharaannya
Penyebab Kebakaran
Penyelidikan karhutla di Gunung Lawu diserahkan dari Polda Jawa Tengah ke Polda Jawa Timur.
Hal tersebut dilakukan karena api mulanya membakar kawasan Jogorogo, Ngawi, Jatim dan merembet ke Karanganyar, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan, pihaknya kini juga masih berupaya melakukan pengawasan dan pemadaman.
"Oleh karena itu, kita hanya berupaya melakukan pengawasan dan pemadaman," ucap Bayu, Kamis (5/10/2023).
"Proses penyelidikan diserahkan ke Polda Jatim," tambahnya.
Ia juga mengatakan, pihak Polda Jateng hanya melakukan pengawasan untuk upaya pemcegahan kebakaran.
"Pemadaman yang dilakukan satgas yang dterjunkan ke lokasi di atas berhasil," ucap Bayu.
"Kita hanya melakukan pengawasan untuk upaya pencegahan kebakaran berlanjut,".
"Karena di Jatim ditetapkan darurat tanggap bencana, maka kita menyesuaikan, lalu setelah padam langsung dihentikan," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Mardon Widiyanto/Septiana Ayu Lestari)