Tidak lama kemudian, Martinius lapor ke anggota lain bahwa dirinya mengalami sesak napas.
Baca juga: Sandi Butar Butar Laporkan Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok ke Kejari
Korban kemudian dibawa ke ambulans relawan untuk mendapatkan perawatan.
Martinius awalnya akan diberi bantuan oksigen dengan masker Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA).
Namun kala itu, anggota tidak ada satupun yang membawa SCBA.
Kondisi Martinius semakin menurun.
Anggota damkar lain memutuskan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit (RS) Cisalak.
Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Tessy Haryati membeberkan, perjalan ambulans sempat tersendat karena macet.
"Ternyata sampai di perempatan Jalan Juanda itu kan kondisi macet total,” katanya, dikutip dari TribunDepok.com.
Tessy melanjutkan, Martinius menghembuskan napas terakhir di tengah perjalanan.
Ia tak percaya dengan gugurnya korban saat bertugas.
Menurut Tessy, Martinius sebelum kejadian dalam kondisi sehat.
"Terkait dengan meninggalnya Almarhum Martin, bagian dari keluarga besar kami, terus terang kami kaget dan sangat berduka cita."
"Martin, orang yang kuat dan ini TKP bukan sebesar itu dari kami, karena dia ini sudah makanan biasa buat dia, cuma ketika Tuhan memanggil dia," tandasnya.
Peralatan rusak disorot
Kuasa hukum Martinius, Deolipa Yumara menyoroti rusaknya peralatan yang dimiliki oleh Damkar Depok.