News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Israel Kalah di Gaza, AS Geser Konflik ke Yaman, dan Berikutnya Iran

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal ASHM Houthi dan Kapal Induk Amerika Serikat.

Bagaimanapun Iran telah memiliki pijakan kuat di Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, dan beberapa negara lain yang berhubungan baik.

Memencet tombol perang terbuka dan langsung dengan Iran, alhasil bakal bisa meruntuhkan superioritas AS di kawasan.

Kemerosotan kepercayaan terhadap AS di Timur Tengah sesungguhnya sudah jatuh, dan hanya menyisakan sejumlah kecil sekutu di Kawasan Arab.

Agresifitas imperialisme AS yang didukung sekutunya, telah mencabut puluhan hingga ratusan ribu nyawa di berbagai negara, termasuk di Libya di Afrika Utara.

Seperti di Irak, desakan agar pemerintah Irak mengusir militer AS yang membangun pangkalan di negara itu semakin kuat.

Di Suriah, AS mendirikan pangkalan ilegal di Suriah utara, berkolaborasi dengan kelompok Kurdistan yang memiliki koneksi dengan Israel terkait pasokan minyak.

“Irak menegaskan kembali penolakannya wilayahnya menjadi arena untuk menyelesaikan masalah atau menunjukkan kekuatan antara negara-negara yang bertikai,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.

Jubir Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan AS adalah kesalahan besar dan strategis lainnya yang dilakukan AS yang hanya akan mengakibatkan peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan.

Berulangkali petinggi Iran menyatakan kesiapannya jika AS dan sekutunya menyerang negara itu. Secara kekuatan militer ada ketiakberimbangan, tapi Iran memiliki kekuatan yang mengejutkan.

Iran adalah sedikit dari negara di Timur Tengah yang sudah teruji kemampuannya melakukan serangan rudal jarak jauh dan presisi.

Militer AS pun telah merasakan efeknya ketika puluhan rudal jarak jauh Iran menghancurkan sejumlah barak militer AS di Erbil, Irak utara.

Ini adalah serangan jarak jauh Iran paling signifikan, yang memberi peringatan serius ke negara lain, termasuk Israel, yang ada di jangkauan rudal Teheran.

Potensi peperangan dengan Iran besar, dan jika pecah betulan, maka akan mudah membaca sikap negara-negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi.

Mereka pasti akan pasif, dan akan semakin memilih untuk menjauhi AS dengan segala cara mengingat efek buruknya bagi eksistensi mereka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini