Laba Bersih BNI Tahun 2014 Naik 19,1 Persen
BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 10,8 triliun atau naik 19,1 persen dibanding laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 9,1 triliun.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus menunjukkan kinerja keuangan yang semakin solid di 2014. BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 10,8 triliun atau naik 19,1 persen dibanding laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 9,1 triliun.
Kenaikan laba bersih diikuti dengan kenaikan laba bersih per saham dari Rp 486 menjadi Rp 578. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan sumber pendapatan, baik Pendapatan Bunga Bersih maupuan Pendapatan Non-Bunga.
"Kami merasa bersyukur dan bangga atas pencapaian kinerja keuangan BNI ini yang mampu meraih Laba Bersih sebesar Rp 10,8 triliun atau naik 19,1 persen dari tahun sebelumnya," ujar Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, pada konferensi pers Kinerja Keuangan BNI Tahun 2014, Kamis (29/1/2015).
Meskipun diwarnai dengan tantangan kondisi perekonomian, yakni perlambatan pertumbuhan PDB dan gejolak perekonomian internasional, BNI tetap dapat menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tahun 2014.
Hal ini dicapai melalui komitmen kuat, kerja keras dan senantiasa berorientasi pada pelanggan, serta komitmen mempersembahkan nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholders.
"Secara pribadi, saya juga merasa bangga dengan pencapaian laba bersih BNI yang mencapai dua digit ini sebagai akumulasi kerja keras sejak 7 tahun yang lalu ketika saya diberikan amanat sebagai Direktur Utama," ungkap Gatot.
Pendapatan Bunga Bersih BNI tahun 2014 naik 17,4 persen dari Rp 19,1 triliun menjadi Rp 22,4 triliun yang menunjukkkan kualitas kinerja perkreditan BNI dan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen, sebelumnya NIM tahun 2013 sebesar 6,1 persen.
Sedangkan Pendapatan Non-Bunga tahun 2014 juga naik 13,5 persen menjadi Rp 10,7 triliun yang didukung oleh kenaikan fee based income dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya.
Meskipun pada 2014, Bank Indonesia mengeluarkan regulasi untuk membatasi kepemilikan kartu kredit, bisnis kartu kredit BNI tetap mengalami pertumbuhan dengan baik. Jumlah transaksi kartu kredit BNI meningkat dari 21,3 juta transaksi menjadi 23,3 juta transaksi dengan nilai transaksi meningkat dari Rp 20,2 triliun menjadi Rp 24,7 triliun.