Curhat Karyawan Sriwijaya Air: Dipaksa Turun Jabatan Karena Suarakan Perombakan Direksi
Kekisruhan antara Pemegang Saham Sriwijaya Air dengan direksi kesepakatan Kerjasama Manajemen bikin karyawan resah
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Sebelumnya, Dewan Komisaris PT Sriwijaya Air memberhentikan tiga direktur yang tadinya menjabat di PT Garuda Indonesia.
Dalam surat pemberitahuan Surat Pemberitahuan nomor 001/Plt.DZ/EXT/SJ/IX/2019 yang dikeluarkan pada Senin, 9 September 2019, disebutkan tiga eks bos Garuda Indonesia yang dicopot yakni Direktur Utama Joseph Andriaan Saul, Direktur Human Capital & Services Harkandri M Dahler, dan Direktur Komersial Joseph Dajoe K Tendean.
Ketiga anggota direksi itu menjabat di Sriwijaya Air setelah anak usaha Garuda, Citilink Indonesia melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan Sriwijaya Air.
Joseph Andrian Saul sebelumnya menjabat sebagai General Manager Garuda Indonesia di Bali.
Sementara Joseph Tendean sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager Anciliary Garuda Indonesia. Kemudian Harkandri M Dahler sebelumnya menempati posisi Direktur Personalia Garuda Maintenance Facility.
Pengangkatan Joseph Andrian Saul, Joseph Tendean, Joseph Tendean dan Harkandri salah satunya untuk membantu struktur organisasi Sriwijaya Air dalam pelunasan utang perusahaan ke BUMN.
Utang itu antara lain ke Pertamina Rp 942 miliar, GMF (Repair dan Maintenance) Rp 810 miliar, BNI Rp 585 miliar (Pokok), Spareparts USD 15 juta, Angkasa Pura II Rp 80 miliar dan Angkasa Pura I Rp 50 miliar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.