Virus Corona dan Dampaknya terhadap Pariwisata Bali: Hotel Sepi, Kontrak Karyawan Tak Diperpanjang
Wabah virus corona membuat Bali kelimpungan karena banyak turis yang membatalkan kunjungannya
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Banyak karyawan yang bekerja di hotel atau restoran tepaksa tak diperpanjang masa kontraknya.
Namun, I Wayan Tama menjelaskan langkah itu bukan permanen, namun sifatnya hanya sementara.
Mereka akan dipanggil kembali setelah kondisi mulai membaik dan okupansi hotel mengalami peningkatan. Selain itu, saat ini pemberitaan terkait virus corona masih ramai.
"Berapa jumlah pegawai yang tak diperpanjang kontrak kerjanya, dan dari hotel mana saya lupa. Harapan saya semoga kondisi ini segera membaik, dan pegawai yang tak diperpanjang kontraknya bisa kerja lagi seperti biasa,"ungkap Wayan Tama,
Ditambahkan, beberapa manager hotel di Karangasem mengambil langkah tersebut karena minimnya pemasukan.
Pendapatan dari hunian cukup digunakan untuk biaya operasional dan menggaji sebagian pegawai.
Seperti untuk bayar listrik, air, beli bahan makanan, serta operasional yang lainya.
Pria asal Kecamatan Manggis ini berharap pembebasan pajak hotel serta restoran agar segera direalisasikan.
Supaya pemilik hotel tidak merugi banyak.
Kebijakan pemerintah pusat membebaskan pajak hotel dan restauran adalah upaya untuk menyelamatkan industri pariwisata dari serangan corona.
Sebelumnya, Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa mengatakan, PHRI bersama pemerintah daerah akan terus berupaya memulihkan kunjungan wisman untuk menginap di Bumi Lahar akibat serangan virus corona.
Diantaranya berikan promosi 30 sampai 50 persen bagi wisman dan domestik.
Harga promosi diterapkan sebagian besar hotel di Karangasem. Penerapannya mulai awal Bulan Februari 2020.
Harapannya agar wisatawan mancanegara berdatangan untuk menginap.