Insiden Anak Buka Jendela Darurat di A320 Citilink, Alvin Lie Puji Kesigapan Pilot dan Pramugari
Seorang penumpang anak-anak yang duduk di kursi row 11 tiba-tiba melepas penutup pelindung tuas pintu darurat pesawat Citilink.
Editor: Choirul Arifin
''Penumpang di seat row 15 dan pramugari langsung aware dan mengembalikan tutup pelindung tuas pintu darurat seperti sedia kala,'' ujar Teguh.
Terkait keputusan penerbangan QG 944 rute Cengkareng - Batam dialihkan (divert) ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, lanjut Teguh, Captain Pilot memutuskan untuk melakukan pengecekan secara teknis kondisi pesawat dan memastikan pesawat dalam kondisi aman, guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
''Kemudian operasional penerbangan Citilink tetap berjalan dengan normal dan seluruh penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut berada dalam kondisi baik," ungkapnya.
Dia mengatakan, pesawat yang dikemudikannya mendarat dengan selamat di Batam.
"Sebelum melanjutkan perjalanan ke Batam, telah dilakukan pengecekan oleh Citilink, tim teknik serta otoritas berwenang dan hasil menunjukkan bahwa pesawat dinyatakan aman untuk melanjutkan perjalanan,'' jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyampaikan penjelasan mengenai keberadaan penumpang tersebut.
Ia menegaskan bahwa pada prinsipnya anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun dilarang melakukan perjalanan. Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
“Tetapi di lapangan ada diskresi yang diberikan, misal anak-anak yang memang harus ikut bepergian karena mengikuti orang tuanya yang sedang pindah tugas,” ujarnya kepada wartawan Selasa (28/9/2021).
“Atau bepergian karena memang harus sekolah di tempat/kota lain, serta anak yang berkebutuhan khusus dan harus mengikuti orang tuanya,” sambungnya.
Novie menuturkan bahwa terkait diskresi ini harus mendapat persetujuan dari Satgas Covid-19 setempat dengan menunjukkan dokumen/bukti penunjang perjalanan.