Anggota Komisi VI Sebut Kenaikan Harga Kedelai Akibat Gagalnya Langkah Antisipasi Pemerintah
Amin Ak menilai akar permasalahan mahalnya harga kedelai pada saat ini, disebabkan gagalnya pemerintah mengantisipasi kelangkaan pasokan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyebut akan terjadi mogok produksi oleh produsen tempe tahu seiring melonjaknya harga kedelai.
"Sebagian yang mau mogok di daerah Jakarta, Jabodetabek dan beberapa daerah lainnya," kata Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifudin.
Menurutnya, harga kedelai pada tahun lalu sebesar Rp 7 ribu per kilo gram dan kemudian naik menjadi Rp 9 ribu per kilo gram, di mana saat ini sudah Rp 11 ribu per kilo gram.
"Harga Rp 9 ribu pada tahun lalu, itu kami tidak tahan. Akhirnya kami demo tidak produksi tiga hari di Desember, makanya awal Januari tidak ada tempe - tahu," kata Aip.
Melihat kondisi kenaikan harga kedelai yang sudah mencapai Rp 11 ribu per kilo gram, kata Aip, membuat produsen tempe-tahu sekala kecil dengan produksi 20 kilo gram menjadi berhenti beroperasi.
"Mungkin ada 10 persen hingga 20 persen dari jumlah 160 ribu pengrajin tempe tahu yang ada di berbagai wilayah tidak produksi," kata Aip.