Pimpinan MPR Minta Kebijakan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Harus Dikaji secara Komprehensif
Penggunaan kendaraan listrik didasarkan pada pertimbangan mengurangi dampak terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi gas buang.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Pimpinan MPR Minta Kebijakan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Harus Dikaji secara Komprehensif](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lestari-moerdijat-dalam-forum-diskusi-denpasar-12-edisi-ke-158.jpg)
Dengan tujuan utama green mobility, tambah Kukuh, peluang memproduksi kendaraan listrik di Indonesia masih cukup besar. Namun, ujar dia, karena produksi kendaraan listrik membutuhkan investasi yang besar, harus diperhitungkan juga skala produksi dan daya beli masyarakat.
Tantangan utama untuk mewujudkan hal itu di Indonesia, menurut Kukuh, adalah ekosistem industri kendaraan bermotor itu sendiri.
Bagaimana industri mempersiapkan konsistensi mata rantai komponen atau bahan baku yang saat ini masih terbatas.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian RI, Taufik Bawazier mengungkapkan saat ini dunia sedang memasuki fase perubahan dengan pengurangan karbon sebagai keharusan.
Menyikapi hal itu, menurut Taufik, Indonesia juga berupaya merealisasikan pengurangan karbon secara bertahap dengan road map hingga mencapai nol emisi karbon pada 2060.
Menurut Taufik, perilaku warga dunia pun sudah terlihat berubah dengan terjualnya 10,5 juta kendaraan listrik di dunia pada 2022 lalu.
Jumlah tersebut merupakan kenaikan 13 persen dari penjualan kendaraan listrik pada tahun sebelumnya.
Di Indonesia, ungkap Taufik, saat ini tercatat 58 perusahaan industri kendaraan roda dua dan 26 perusahaan yang memproduksi kendaraan roda empat.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian hingga Agustus 2023 jumlah kendaraan listrik yang beroperasi di Indonesia baru 81.525 unit.
Menurut Taufik, pengusaha otomotif melihat kendaraan listrik adalah masa depan.
Persoalannya sekarang, tambah dia, bagaimana masyarakat bisa diyakinkan melalui pendekatan kultural agar beralih menggunakan kendaraan listrik.
Diakui Taufik, Pemerintah sudah menghitung semua variabel dan dirumuskan bersama dalam sejumlah kebijakan terkait proses pemanfaatan kendaraan listrik di tanah air.
Ketua YLKI, Indah Sukmaningsih berpendapat belum tertariknya sebagian besar masyarakat terhadap kendaraan listrik, karena belum teredukasi dengan baik.
Selain itu, ujar Indah, konsumen juga akan menyesuaikan dengan daya belinya untuk memutuskan membeli kendaraan listrik.
Indah sangat berharap sejumlah pertanyaan masyarakat terkait kendaraan listrik, yang menimbulkan keraguan, harus segera dijawab dengan baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.