Saat Petugas PPIH Beri Ketenangan Kepada Jemaah Haji di Bandara Madinah: Koper Aman, Ketemu di Hotel
Suara senda gurau mengiringi langkah ratusan jemaah haji Indonesia asal Sulawesi Selatan saat memasuki ruang paviliun 3 Bandara AMAA Madinah.
Editor: Adi Suhendi
“Kopernya, baik koper kabin yang kecil itu maupun koper besar itu aman, Pak. Nanti ketemu di Hotel,” kata petugas PPIH Arab Saudi.
“Tapi koper saya tidak ada namanya, Pak!” teriak jemaah.
“Iya, biar tidak ada namanya. Semua akan diangkut ke hotel. Pokoknya bus tidak akan tinggalkan bandara sebelum kopernya lengkap,” jelas Yudi Mulyadi, Pelaksana Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Bandara.
Jemaah yang keluar dari ruang pemeriksaan, langsung diarahkan ke Paviliun 3.
Sebagian besar dari mereka langsung membuka bungkusan lalu makan saat berada di paviliun.
Di ruang inilah, petugas kloter dan Pelaksanaan Transfortasi PPIH Arab Saudi mengatur jemaah untuk tertib ke bus.
Tampak dalam rombongan Kepala Kemenag Makassar Ustaz Irman, mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan Haidar Masjid, dan aktivis pemuda Makassar Irfan Darmawan Nasran Mone.
Jemaah haji Kloter I Makassar dipimpin Ketua Kloter Rizkayadi.
“Begini cara mengatasi kelelahan setelah penerbangan 13 jam,” kata Haidar Madjid.
Mantan anggota DPRD Sulsel itu juga terlihat riang gembira bersama istri. Sesekali dia ikut groupie dan selfie.
“Jumlah jemaah di kloter 1 Makassar sebanyak 444 tambah 5 petugas. Ada satu jemaah batal berangkat karena hamil,” kata Ketua Kloter 1 UPG Rizkayadi.
Menurut alumnus Ponpes DDI Mangkoso itu, ada 76 orang lansia dan 14 pengguna kursi roda dalam kloter pertama Makassar.
Seluruh jemaah Kloter I Makassar meninggalkan Bandara AMAA menuju hotel di sekitar Masjid Nabawi sekitar pukul 02.30 WAS .
Terminal Hajj kembali hening sepeninggal jemaah dari Makassar.