Pascapembunuhan Ilmuwan Iran, Kapal Induk Nimitz Bergerak ke Teluk Persia
Kapal induk USS Nimitz bergerak menuju Teluk Persia, diklaim guna mendukung penarikan tentara AS dari Afghanistan dan Irak pertengahan Januari 2021.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Ia disergap sekelompok orang bersenjata, yang mendahului serangan lewat ledakan bom di depan mobil sedan Nissan yang ditumpangi Fakhrisadeh.
Ledakan itu disusul rentetan tembakan yang melubangi kaca dan badan kendaraan yang ditumpangi korban. Para pengawal Fakhrisadeh memberi perlawanan, tapi penyerang lebih cepat bergerak.
Meski tak pernah merespon, Israel sejak lama mengincar sasaran-sasaran penting Iran, terutama yang mereka klaim terkait pengembangan senjata nuklir negara itu.
Dalam rekaman pidato PM Israel Benyamin Netanyahu pada 2018, ia mengatakan intelijen Israel telah menyita berbagai dokumen terkait upaya Teheran mengembangkan persenjataan nuklir.
Ia menggambarkan Fakhrizadeh sebagai pemimpin program nuklir militer Teheran. Dikutip Al Masdar News, Netanyahu pada saat mengatakan, "Ingat nama ini, Fakhrizadeh".
Israel Sejak Lama Menempatkan Fakhrisadeh Sebagai Target
Pada 2014 menurut Reuters, seorang diplomat barat merujuk peran ilmuwan ini dalam program nuklir Teheran.
Narasumber itu mengatakan, jika Iran memutuskan melakukan militerisasi (operasi pengayaan), Fakhrizadeh akan dikenal sebagai bapak bom nuklir.
Dalam laporan yang sama, Reuters mengutip sumber tinggi Iran mengonfirmasi Mohsen Fakhrizadeh memiliki tiga paspor dan melakukan banyak perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara Asia.
Ilmuwan ini berkomitmen untuk perkembangan teknologi Iran dan menikmati dukungan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.
Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif mengutuk pembunuhan ini oleh teroris. “Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini,” tulis Javad Zarif di akun Twitternya.
"Kepengecutan ini, dengan indikasi serius peran Israel, menunjukkan sikap putus asa dari para pelakunya,” lanjut Zarif.
Diplomat berpendidikan Amerika, satu di antara tokoh Iran yang paling dikenal, menyerukan komunitas internasional , terutama Uni Eropa, harus mengakhiri standar ganda mereka .
Mantan pejabat tinggi kebijakan Timur Tengah Pentagon, Michael P Mulroy, mengatakan pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh kemunduran bagi program nuklir Iran.