Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tindakan Militer AS Pertama di Bawah Perintah Biden Tuai Kritik

Otorisasi Presiden AS Joe Biden atas serangan udara militer di Suriah timur pada Kamis (25/2/2021) telah menuai kecaman di Timur Tengah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tindakan Militer AS Pertama di Bawah Perintah Biden Tuai Kritik
MANDEL NGAN/AFP
Presiden AS Joe Biden bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif tentang perawatan kesehatan yang terjangkau di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 28 Januari 2021. Perintah tersebut termasuk membuka kembali pendaftaran di Undang-Undang Perawatan Terjangkau federal. 

Suzanne Maloney, dari lembaga pemikir Brookings Institution, mengatakan serangan itu menunjukkan pemerintahan Biden dapat bernegosiasi dengan Iran mengenai kesepakatan nuklir sambil mendorong balik milisi yang didukungnya.

"Langkah yang bagu. Biden (pemerintahan) yang mendemonstrasikan AS dapat berjalan dan mengunyah permen karet pada saat yang bersamaan," katanya di Twitter.

Baca juga: Soal Pandemi, Anthony Fauci Berharap Hari Natal Bisa Kembali Normal, Sejalan dengan Target Biden

Seorang pekerja membersihkan pecahan kaca pada 16 Februari 2021 di luar toko yang rusak menyusul serangan roket pada malam sebelumnya di Arbil, ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak utara. Perserikatan Bangsa-Bangsa Selasa memperingatkan Irak bisa lepas kendali setelah serangan roket di ibu kota daerah Kurdi Arbil menewaskan kontraktor asing dan melukai beberapa warga Irak dan orang asing.
Seorang pekerja membersihkan pecahan kaca pada 16 Februari 2021 di luar toko yang rusak menyusul serangan roket pada malam sebelumnya di Arbil, ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak utara. Perserikatan Bangsa-Bangsa Selasa memperingatkan Irak bisa lepas kendali setelah serangan roket di ibu kota daerah Kurdi Arbil menewaskan kontraktor asing dan melukai beberapa warga Irak dan orang asing. (SAFIN HAMED / AFP)

Sebelumnya, dalam serangan 15 Februari, roket menghantam pangkalan militer AS yang bertempat di Bandara Internasional Erbil di wilayah yang dikelola Kurdi.

Akibatnya, seorang kontraktor non-Amerika dan melukai sejumlah kontraktor Amerika dan seorang anggota layanan AS tewas.

Serangan lain menghantam pangkalan yang menampung pasukan AS di utara Baghdad beberapa hari kemudian, melukai setidaknya satu kontraktor.

Roket menghantam Zona Hijau Baghdad pada hari Senin, yang menampung kedutaan AS dan misi diplomatik lainnya.

Awal pekan ini, kelompok Kata'ib Hezbollah, salah satu kelompok milisi utama Irak yang berpihak pada Iran, membantah berperan dalam serangan roket tersebut.

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas